Komunitas Gay Arema Sesalkan Larangan Diskusi LGBT

Reporter

Jumat, 13 November 2015 18:15 WIB

Waria anggota Forum LGBTIQ Indonesia melakukan aksi "Satu Lilin Satu Sahabat" di Jakarta (20/11). Para waria menyerukan penghentian tindakan diskriminasi dan kekerasan terhadap mereka. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Malang - Ikatan Gaya Arema (Igama), sebuah komunitas yang juga kelompok kerja advokasi gay di Kota Malang, Jawa Timur, menyayangkan teror dan intimidasi terhadap forum diskusi 'The Right Minorities in a Globalized World'. Forum diskusi itu sejatinya digelar BEM FISIP Universitas Brawijaya, Malang pada 11-12 November 2015 lalu tapi akhirnya dibatalkan.

Teror dan pembatalan itu tak menunjukkan bahwa seluruh warga negara memiliki hak yang sama di depan hukum. "Kami memiliki hak asasi dan hak yang sama secara hukum," kata Ketua Igama, Andi, Jumat, 13 November 2015.

Menurut dia, Indonesia yang menjunjung demokrasi dan hukum seharusnya tak ada perlakuan dikriminasi. Sebab, gay, waria, lesbi, dan transeksual (biasa dikenal sebagai LGBT) juga menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama.

Apalagi forum diskusi yang rencananya diselenggarakan di Hotel Swiss Bell In ini menghadirikan akademisi dan praktisi. Sehingga, acara tersebut bisa menjadi bagian edukasi kepada masyarakat untuk melindungi hak-hak kaum minoritas seperti kaum LGBT. "Selama ini secara pribadi kami juga sering mendapat perlakuan diskriminasi," katanya.

Namun, secara organisasi, Ikata Gaya Arema dipastikannya tak pernah mendapat diskriminasi, teror, ataupun intimidasi. Igama yang juga menjadi bagian kelompok kerja advokasi sekretariat nasional gay, waria, (Gaya Warna Lentera) telah berdialog dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk memberikan perlindungan yang sama terhadap kaum minoritas.

Rencananya, diskusi 'The Right Minorities in a Globalized World' diselenggarakan di Hotel Swiss Bell In Malang, 11-12 November 2015 lalu. Narasumber yang dihadirkan di antaranya Direktur Jenderal HAM Kementerian Luar Negeri Dicky Komar, perwakilan UNDP Hendry Yulius Wijaya, pengajar Universitas Frankfrut Frank Large, aktivis LGBT Dede Utomo, dan Wakil Sekretaris PWNU Ahmad Rubaidi.

Namun, sepekan sebelum acara, panitia diteror pesan pendek dan telepon. Padahal mereka telah memesan tempat jauh hari, dan sekitar 90 mahasiswa telah memesan tiket diskusi. Setiap peserta membayar Rp 300 ribu.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

1 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

8 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

8 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

8 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

16 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

31 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

31 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

37 hari lalu

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

59 hari lalu

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya