Diskusi Gay Lesbian Dilarang di Undip, Ini Kronologinya  

Reporter

Jumat, 13 November 2015 08:29 WIB

Seorang demonstran memakai topeng dengan mulut dilakban simbol pembungkaman saat aksi unjuk rasa memprotes UU Keamanan Publik di Madrid, Spanyol, 1 Juli 2015. Undang-undang yang dijuluki `Law Gag` ini membatasi kebebasan menyuarakan pendapat, berekspresi dan memberikan sanksi berat kepada para pelanggarnya. AP/Andres Kudacki

TEMPO.CO, Semarang - Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang gagal menggelar diskusi dengan tema lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) pada Kamis, 12 November 2015. Kegagalan itu akibat pelarangan yang dilakukan dekanat karena mendapat tekanan dari ormas tertentu.

"Dalam waktu yang berbeda, ada polisi dan ormas yang masuk ke dalam lingkungan kampus Fakultas Hukum," kata Pemimpin Umum LPM Gema Keadilan, Febri Tuanto, Jumat, 12 November 2015. Berikut adalah kronologi pelarangan diskusi yang dilansir pengelola LPM Gema Keadilan ke publik:

Pada 6 Oktober 2015 lalu, Divisi Litbang LPM Gema Keadilan FH Undip mengadakan rapat untuk menentukan tema yang akan diambil untuk #NGOPI 6 (Ngobrol Pintar). Hasil rapat menyepakati tema: "LGBT dalam Sosial Masyarakat Indonesia".

Febri menyatakan, tujuan diskusi murni bukan untuk mendoktrin setuju atau tidak setuju terhadap LGBT, melainkan untuk membahas masalah LGBT dari sudut pandang yang lebih luas. Panitia juga mengundang pembicara dari LGBT sebagai pelaku, akademisi dari kedokteran dan HAM yang akan melihat fenomena ini dari kacamata ilmiah.

BACA JUGA
Terungkap, Dua Wanita Ini Bikin Ivan Gunawan Jatuh Cinta
Hijaber Cantik UNJ Tewas, Ini Alasan Delea ke Bandung

Selanjutnya, pada 11 November 2015, Gema Keadilan mempublikasikan poster COMING SOON diskusi dengan menuliskan kalimat: "Menantang mahasiswa yang pikirannya terbuka karena belum tentu LGBT itu keliru, dan belum tentu LGBT itu benar. Jangan terburu buru mengambil sikap, mari datang #NGOPI 6 melihat suatu permasalahan dari sudut pandang yang lebih luas. Mengundang langsung komunitas gay Semarang dan para akademisi yang kompeten di bidangnya."

Pukul 22.04 LPM Gema Keadilan FH Undip mempublikasikan poster rencana diskusi tersebut. Dua jam sebelum acara, tepatnya Kamis, 12 November 2015 pukul 14.03 WIB, salah seorang panitia dihubungi Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Undip. Pihak dekanat meminta diskusi tak digelar dengan alasan temanya sensitif.

Pada pukul 14.15 WIB, anggota LPM Gema Keadilan dipanggil PD III untuk segera menghadap. Lalu, Sekretaris Umum LPM Gema Keadilan bertemu pejabat FH Undip, yakni PD II, PD III, Dekan FH Undip, dan Dosen Pembimbing LPM Gema Keadilan. Pengelola kampus mempertanyakan acara diskusi. Dekanat, kata Febri, mempersoalkan kenapa tidak ada koordinasi. Dekanat juga mempersoalkan prosedur perizinan. Padahal, kata Febri, dalam diskusi sebelumnya melalui prosedur yang sama dengan diskusi LGBT.

Pukul 14.35 WIB, satpam dan petugas kebersihan FH Undip menyampaikan bahwa acara ini harus dibatalkan karena tidak diperbolehkan oleh Rektor. Tidak lama kemudian, PD III dan dosen pembimbing menuju ke lantai 3 Gedung H untuk memastikan batalnya diskusi.

Panitia kemudian mengeluarkan pernyataan resmi pembatalan diskusi dengan alasan: Rektor melarang acara tersebut dengan alasan merupakan suatu isu sensitif, sedangkan Undip dalam proses menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Alasan lain, Polrestabes Semarang dan Polsek Tembalang mendatangi lokasi diskusi dan memberitahukan bahwa akan ada ormas Islam yang bertindak apabila diskusi tetap dilaksanakan.

Pukul 15.52 WIB Anggota Polrestabes Semarang sempat mendatangi lokasi diskusi dengan membawa surat perintah untuk melaksanakan pengamanan tertutup.

Sebelumnya, Rektor Universitas Diponegoro Semarang Yos Johan Utama mengakui diskusi tersebut memang tidak jadi digelar. Sebab, pihak panitia juga tidak mengantongi izin dari dekan. "Harus ada izin. Apalagi juga mengundang pihak luar," kata dia kepada Tempo, Kamis, 12 November 2015.

Yos Johan juga mempersoalkan tema diskusi yang menurutnya sensitif. Ia khawatir jika tema LGBT itu justru dibelokkan ke kepentingan pihak tertentu yang arahnya tidak baik. Menurut Yos, soal LGBT ini ada pertentangan ajaran agama. "Sementara Undip kan menjunjung tinggi religious dan akhlakul karimah," katanya.

Yos menegaskan Undip tetap menjunjung tinggi kebebasan akademik. Tapi, syaratnya haruslah kebebasan yang bertanggung jawab. "Diskusi harus ke penyelesaian masalah. Bukan justru menimbulkan masalah," kata Yos.

ROFIUDDIN

BERITA MENARIK
REKAMAN KPK:Terkuak OC Kaligis Panik,Minta Kuitansi Disimpan
Rekaman OC Kaligis Dibuka, Terungkap Permainan Uang Itu!

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

2 jam lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

20 jam lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Simak Persyaratan Seleksi Mandiri Universitas Diponegoro

10 hari lalu

Simak Persyaratan Seleksi Mandiri Universitas Diponegoro

Ujian Mandiri merupakan seleksi mandiri yang diselnggarakan oleh Universitas Diponegoro melalui metode penelitian:1.Tes Tertulis2.Makalah wawasan Kebangsaan

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Undip 2024 untuk D4-S1 Jalur SNBP dan SNBT

30 hari lalu

Biaya Kuliah Undip 2024 untuk D4-S1 Jalur SNBP dan SNBT

Berikut ini rincian biaya kuliah Undip 2024 program S1 dan D4 untuk jalur SNBP dan SNBT. Pembayaran UKT dibagi menjadi 7 golongan.

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

44 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

48 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya