Tentara AS dan pasukan khusus Irak melakukan penyergapan di penjara darurat di kota Huwija, Irak, 25 Oktober 2015. Pasukan khusus Irak dan tentara AS berhasil melakukan penyelamatan terhadap 70 sandera dari Negara Islam (ISIS). Kurdistan Regional Security Council via AP
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga Indonesia menjadi pusat perhatian dalam sepekan belakangan ini terkait dengan dugaan keterlibatan mereka dalam kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Salah satu kasus adalah keberangkatan Dwi Djoko beserta keluarganya ke Turki lewat mekanisme yang janggal.
Pejabat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan lembaga itu telah mengindentifikasi keterlibatan Dwi sejak beberapa bulan lalu. BNPT memastikan 85 persen Dwi terlibat ISIS. Lembaga tersebut juga mengatakan kini Dwi dan keluarga diduga berada di Irak.
Jauh sebelumnya, sejumlah warga Indonesia juga pernah terekam bertempur bersama ISIS dan kelompok lain yang tengah berseteru di Irak dan Suriah. Bahkan, beberapa orang di antaranya dinyatakan tewas. Berikut daftarnya:
1. Wildan Mukhollad Asal: Lamongan, Jawa Timur Status: Tewas sebagai pelaku bom bunuh diri Waktu: Februari 2014 Lokasi: Diduga di Irak
2. Ridwan Asal: Warga asal Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta Status: Tewas diduga ditembak tentara Kurdi Lokasi: Diduga Irak Waktu: Oktober 2014
3. Muhammad Ridwan Abdurrahman Asal: Jakarta Status: Anak Abu Jibril Waktu: Maret 2015 Lokasi: Suriah
4. DR dan SB Asal: Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi Status: Tewas Waktu: Mei 2015 Lokasi: Suriah
5. Brigadir Syahputra Asal: Kelurahan Muara Bulian, Batang Hari Status: Anggota Polres Batang Hari ini tewas terkena serangan Amerika Serikat Waktu: Maret 2015 Lokasi: Suriah
6. Umar Jundul Haq Asal: - Status: Anak sulung Imam Samudra, pelaku Bom Bali I pada 2002. Waktu: Oktober 2015 Lokasi: Kota Deir ez-Zur, Suriah