Tribunal Tragedi 1965, Nursyahbani Berhitung Soal Pengamanan

Reporter

Senin, 9 November 2015 05:34 WIB

Nursyahbani Katjasungkana. TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis sekaligus pengacara Nursyahbani Katjasungkana banyak menerima nasihat agar berhitung soal pengamanan dirinya menjelang keberangkatannya ke Den Haag, Belanda untuk mengikuti International People Tribunal kasus 1965. Sidang pengadilan rakyat itu akan digelar pada 10-13 November mendatang.

Nursyahbani sudah pasrah jika ditanya soal ancaman kematian, seperti halnya ia akan bernasib seperti Munir, aktivis kemanusiaan yang meninggal di dalam pesawat. “Nyawa itu ada di tangan Tuhan,” kata Nursyahbani kepada Tempo, Rabu, 4 November 2015.

Mengaku tak mendapat tekanan dari siapapun saat mempersiapkan misinya sebagai Koordinator, Nursyahbani hanya merasa beberapa kali dikritik atau dicela melalui tulisan pada media sosial pribadinya.

Ia pun disarankan oleh teman-temannya agar tidak belanja di dalam pesawat dan membawa makanan sendiri dari rumah. Nur mengaku akan mempertimbangkannya. Namun, salah satu tindakan yang dilakukan timnya adalah berangkat dengan penerbangan yang berbeda. “Untuk keselamatan, tim kami tidak berangkat bersama dari Indonesia,” katanya.

SIMAK: Tribunal Tragedi 1965 Digelar di Belanda, Perlukah Indonesia Minta Maaf?

Nursyahbani berangkat bersama pengacara kondang Todung Mulya Lubis untuk menghadiri sidang International People's Tribunal terkait tragedi 1965. Mereka akan melawan pemerintah Indonesia di hadapan 7 orang hakim dan 6 jaksa dari mancanegara.

Tim dari Nur pun berencana akan mengundang 16 orang saksi, termasuk saksi ahli, untuk mengisahkan tentang tragedi yang telah banyak menghabisi nyawa manusia yang dicap anggota Partai Komunis Indonesia.

Para saksi, kata Nur, adalah orang Indonesia yang beberapa tinggal di Indonesia, dan beberapa lagi tinggal di luar Indonesia karena diasingkan akibat dari tragedi bersejarah itu. Dalam misinya, Nur berharap agar pemerintah mengakui kesalahannya dengan meminta maaf kepada keluarga eks Partai Komunis Indonesia.

MITRA TARIGAN

BACA JUGA:
100 Relawan Siapkan Tribunal Tragedi 1965 di Den Haag
Di Bareskrim Nama Saya Budi Waseso, BNN Jadi Bambang...'



Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

10 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

13 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

25 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

26 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

27 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

32 hari lalu

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan

Baca Selengkapnya

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

42 hari lalu

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.

Baca Selengkapnya

Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

42 hari lalu

Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.

Baca Selengkapnya