Hadapi Banjir, BPBD Yogya Awasi 3 Sungai Besar  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 9 November 2015 05:04 WIB

Warga dan anggota TNI menahan tanggul pasir di Ledok Tukangan, Danurejan, Yogyakarta, dari aliran Kali Code yang meluap akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah Yogyakarta, Jumat (3/12). Sejumlah warga, terutama para lansia, perempuan, ibu hamil dan anak-anak telah dievakuasi menuju tempat yang lebih tinggi dan menjauh dari bibir sungai. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta mulai melakukan pengawasan ketat pada tiga sungai besar yang membelah Kota Yogyakarta pada peralihan kemarau ke musim hujan awal November ini.

Tiga sungai utama itu ialah Code, Winongo, dan Gajah Wong, yang lima tahun ini langganan banjir kala musim hujan.

"Seluruh petugas awal pekan ini kami instruksikan mulai rutin cek alat pengukur ketinggian permukaan air agar cepat melakukan langkah mitigasi," ujar Kepala BPBD Kota Yogya Agus Winarto, Ahad, 8 November 2015.

Selain pantauan ketat ke sungai-sungai, BPBD Kota Yogya juga memetakan kawasan rawan pohon tumbang, terutama di dekat area-area wisata.

Pantauan Tempo Ahad, 8 November 2015, hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Yogyakarta menyebabkan sejumlah ranting pohon roboh. Paling parah terjadi di kawasan Alun-alun Utara. Ranting-ranting besar sebuah pohon beringin tua besar roboh di samping markas Komando Rayon Militer Kecamatan Keraton. Tak ada korban dalam peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB itu. Saat itu, hujan lebat dan angin mengguyur Kota Yogya.

Hujan juga menyebabkan sejumlah titik tergenang, seperti di wilayah Kecamatan Mantrijeron, Pusat Pasar Satwa, dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasthy).

"Untuk sungai yang meluap airnya karena hujan tiga hari terakhir di perkotaan belum ada kejadian," ujar Agus.

Komandan Tim Reaksi Cepat BPBD DIY Pristiawan membenarkan laporan pertama yang diterima sebagai dampak hujan November ini, yakni ranting pohon beringin ambruk di Alun-alun Utara.

BPBD Gunungkidul pun melaporkan, pada Sabtu, 7 November 2015, kejadian angin kencang juga sempat merobohkan sebuah rumah di Gunungkidul.




PRIBADI WICAKSONO












Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

8 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

35 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

36 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

39 hari lalu

Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

44 hari lalu

Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024

Baca Selengkapnya

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

58 hari lalu

Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

3 Maret 2024

BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.

Baca Selengkapnya

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

1 Maret 2024

Jaga Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan, Ahli Gizi Ingatkan Pola Makan Sehat

Pakar menyarankan menerapkan pola makan sehat dengan gizi lengkap untuk menjaga ketahanan tubuh di musim hujan seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

1 Maret 2024

Top 3 Tekno: Apple Car Stop, Laptop Layar Transparan, dan Puncak Hujan Terlewati

Top 3 Tekno pada Jumat pagi 1 Maret 2024, diawali dari artikel tentang Apple yang telah membatalkan proyek mobil listrik perdananya, Apple Car.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

29 Februari 2024

BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Sudah Lewat, Cuaca Ekstrem Berpotensi Hingga 8 Maret

BMKG memantau hujan dengan intensitas ringan hingga ekstem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia sejak 24 hingga 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya