Candi dan Patung Batu Ditemukan di Nganjuk

Reporter

Editor

Senin, 4 Agustus 2003 10:01 WIB

TEMPO Interaktif, Nganjuk:Sebuah bangunan yang diduga sebagai candi peninggalan kerajaan Mojopahit ditemukan di bawah tanah di Dusun Pungon, Kelurahan Kartoharjo, Kecamatan Kota, Kabupetan Nganjuk. Penemuan situs peninggalan purbakala tersebut secara tidak sengaja, saat terjadi penggalian pondasi kaki menara pemancar telepon selular, sejak sepuluh hari lalu. Hingga kini, jati diri dan latar belakang sejarah bangunan dan patung tersebut belum bisa diidentifikasi. "Kami belum tahu secara persis bangunan apa yang terdapat di dalam tanah tersebut," kata Kepala Seksi Kebudayaan Dinas Pariwisata Pemkab Nganjuk Drs. Budiman, Selasa (9/4). Budiman memperkirakan, ada tiga kemungkinan ikhwal bangunan tersebut. Pertama, memang benar-benar candi. Kedua, semacam padepokan tempat tinggal seorang empu berilmu tinggi. Ketiga, sendang atau mata air, karena di lubang yang sedianya dipakai sebagai pondasi kaki menara tersebut terus-menerus mengeluarkan air. "Untuk lebih jelasnya, kami mendatangkan tim arkeologi dan sejarawan dari Dinas Purbakala Jawa Timur yang berkantor di Trowulan, Mojokerto," kata Budiman. Berdasarkan penelusuran Tempo News Room selama sepuluh hari di lokasi penemuan situs purbakala tersebut, awal penemuan terjadi saat cangkul para kuli penggali lubang kaki menara telepon selular membentur batu bata merah pada kedalaman dua meter. Anehnya, batu bata tersebut berukuran sangat besar, yaitu 40X40 cm. Dua kali lebih besar dari batu bata lazimnya. Para kuli penggali terus memperdalam penggalian hingga kedalaman sekitar 5 meter. Semakin dalam, batu bata tersebut semakin banyak dan menyerupai tembok sebuah bangunan. Penggalian, baru berhenti, ketika Samsuri, 50, salah seorang penggali membentur sebongkah batu. Oleh para penggali, batu tersebut kemudian dicuci dengan air. Dan setelah dicermati ternyata batu tersebut berwujud patung. Bentuknya mirip patung Dewa Wisnu dalam posisi duduk, setinggi sekitar 30 cm. "Melihat bentuknya, memang patung tersebut mirip Dewa Wisnu. Dan ini sesuai dengan tradisi pada jaman kerajaan Majapahit yang senantiasa meletakkan patung Dewa Wisnu di tengah-tengah tempat peribadatan atau candi," jelas Budiman. Khawatir terjadi kerusakan, pemerintah setempat menghentikan proses pembangunan menara tersebut. Selanjutnya, patung Dewa Wisnu diamankan di kantor kelurahan Kartoharjo yang terletak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan. Sementara batu bata berukuran besar tersebut di tata di sebelah lokasi penggalian. "Patung tersebut kami amankan, sambil menunggu tim arkeologi dan sejarawan dari Dinas Purbakala Jawa Timur," kata Plt. Kepala Kelurahan Kartoharjo, Riang Wijanarko. (Dwijo Utomo Maksum-Tempo News Room)

Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

9 menit lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

13 menit lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

15 menit lalu

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

Layanan pinjol ilegal PundiKas menstransfer sejumlah uang tanpa persetujuan yang diklaim sebagai utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

21 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

25 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

Penyidik mempunyai bukti bahwa Panji Gumilang pada tahun 2019 telah menerima pinjaman dari bank sejumlah Rp 73 miliar.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

25 menit lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

25 menit lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

25 menit lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

25 menit lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

31 menit lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya