BMKG: Abu Vulkanik Gunung Barujari di Mataram Menurun

Reporter

Jumat, 6 November 2015 23:02 WIB

Debu vulkanik gunung Barujari menyembur dibalik puncak gunung Rinjani terlihat dari Kecamatan Pringgabaya, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 4 November 2015. Status Gunung Rinjani masih Waspada (level II) yang diberlakukan sejak 25-10-2015 pukul 13.00 WITA. ANTARA/Agung Wirawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Internasional Lombok menyebutkan intensitas abu vulkanik letusan Gunung Barujari di Kota Mataram, Jumat, 6 November 2015 menurun dibandingkan hari sebelumnya.

"Informasi BMKG mengatakan penurunan itu disebabkan arah angin pada Jumat siang beralih ke arah selatan," kata Kepala BPBD Kota Mataram, H Supardi, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Supardi yang ditemui di sela pembagian 10 ribu masker pada hari kedua mengatakan kendati BMKG menyebutkan bahwa intensitas abu vulkanik yang masuk ke Kota Mataram menurun, masyarakat harus tetap waspada.

"Arah angin ini kan berubah-ubah, jadi siapa tahu nanti (Jumat) malam angin beralih ke barat," katanya.

Terkait dengan itu, Supardi tetap melakukan aksi pembagian masker kepada para pengguna jalan yang hari ini dilakukan di empat titik.

Pembagian masker Jumat mencapai 10 ribu masker jauh lebih banyak dibandingkan pada Kamis, 5 November 2015 yang hanya 2 ribu masker.

Pembagian masker gratis sebagai langkah antisipasi mencegah risiko dari dampak letusan Gunung Barujari dengan ketinggian 2.376 mdpl itu dilakukan pada empat titik itu, yakni di persimpangan kantor Wali Kota Mataram, Tanah Haji dan persimpangan Cakranegara.

Selain itu dibagikan juga kepada kalangan pegawai negeri sipil (PNS) yang sedang melaksanakan kegiatan gotong royong di Kebon Roek, Ampenan.

"Jadi selain menghindari abu vulkanik, juga mengindarkan mereka dari debu kotoran," sebutnya.

Menurut dia, selain membagikan masker gratis, BPBD Kota Mataram juga memberikan selebaran kepada masyarakat yang berisi imbauan.

Dalam selebaraan itu, BPBD Mataram mengimbau agar masyarakat menggunakan masker dan kacamata saat keluar rumah atau berada di jalan agar abu vulkanik tidak terhirup dan tidak kena mata.

Dengan demikian, masyarakat bisa terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan terutama bagi ibu, anak balita dan para lanjut usia.

"Ratusan selebaran yang kita sebar itu diharapkan dapat ditempel masyarakat pada tempat-tempat strategis agar dapat dibaca oleh masyarakat lainnya," katanya.


ANTARA

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

8 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

13 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

21 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya