Tunggu SK Baru, JK Sarankan Golkar Balik ke Munas Riau  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 6 November 2015 15:47 WIB

Agung Laksono (kiri) menerima surat kesepakatan islah terbatas dari mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (kanan) disaksikan oleh Pimpinan Partai Golkar Aburizal Bakrie, usai penandatangan kesepakatan islah terbatas di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta, 30 Mei 2015. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar legalitas kepengurusan Partai Golkar dikembalikan ke hasil Musyawarah Nasional Riau. Kalla mengatakan hal itu perlu dilakukan sembari menunggu surat keputusan baru yang dikeluarkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mengacu pada putusan Mahkamah Agung.

"Kita bicara legalitas yah, setiap organisasi atau partai itu legalitasnya dibikin berdasarkan keputusan Menkum HAM," katanya di Istana Wakil Presiden, Jumat, 6 November 2015. "Karena itu, sebelum dicabut, itu tetap legalitas yang ada surat Menkum HAM yang terakhir, yaitu SK Munas Riau."

Dalam susunan kepengurusan hasil Munas Riau, Aburizal menjadi ketua umum dan Idrus Marham menjadi sekretaris. Agung Laksono, sesuai dengan hasil Munas Riau, menjabat Wakil Ketua Umum Golkar. Jika mengacu pada hasil Munas Riau, partai beringin itu harus kembali mengadakan musyawarah nasional dengan melibatkan dua kubu, Aburizal dan Agung Laksono.

Kalla menyerahkan sepenuhnya pelaksanaan musyawarah nasional Golkar kepada kedua kubu. "Itu tentu didahulukan dulu dialognya. Jadi, persetujuan dan perdamaiannya. Setelah ada perdamaian, itu bisa disusun suatu kepengurusan yang baru," ujarnya.

Mahkamah Agung menerima kasasi yang diajukan Ketua Umum Golkar versi Aburizal. Mahkamah menguatkan putusan dari Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, yang melemahkan posisi Golkar versi Agung dari hasil Munas Ancol. Atas putusan ini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly belum bersikap sampai ia memperoleh amar putusan Mahkamah Agung.

Kuasa hukum Golkar kubu Aburizal, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan putusan dari Pengadilan Tinggi telah menolak permohonan banding dari pengurus Golkar versi Agung Laksono, Menteri Hukum dan HAM, serta Ketua DPD. Putusan ini menegaskan bahwa DPP Golkar yang sah adalah hasil Munas Bali.

Putusan PTUN Jakarta telah memenangkan gugatan Aburizal atas Menteri Hukum dan HAM, yang telah mengesahkan kepengurusan versi Agung dari hasil Munas Ancol. Putusan tersebut kemudian dibatalkan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. Mahkamah memerintahkan Menteri Hukum mencabut surat keputusan yang mengesahkan kepengurusan versi Agung.

REZA ADITYA

Berita terkait

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

8 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

8 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

11 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

12 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

14 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

15 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

19 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

26 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

26 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

26 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya