Guru Besar FKUI Akui 'Kerja Sama' dengan 5 Perusahaan Obat  

Reporter

Jumat, 6 November 2015 14:47 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Herdiman Theodorus Pohan, mengaku menerima duit dari perusahaan obat PT Interbat. Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo ini juga mengaku sudah cukup lama menerima baik uang maupun fasilitas lain dari Interbat.

"Saya dapat penghasilan tambahan misalnya saya resep obat, dapat potongan, apotek itu dapat potongan. Nah karena apoteknya dapat potongan, potongannya dikasih ke saya," kata Herdiman, Oktober lalu. Apotek yang dimaksud Herdiman berada di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Apotek tersebut milik Herdiman yang dibuat atas kerja sama dengan temannya.

Dokumen yang diperoleh Tempo menunjukkan Herdiman menerima Rp 1,4 miliar dalam 15 kali transaksi pada 2015. Herdiman juga menerima Rp 678 juta pada tahun sebelumnya, dan Rp 332 juta pada 2013. Menurut Herdiman, dia sudah mengenal Noto Sukamto, pemilik Interbat, sejak 1974 atau sejak Herdiman menjadi dokter.

Herdiman juga mengaku bekerja sama dengan empat perusahaan farmasi lain. "Tapi saya memang paling dekat dengan Interbat," ujarnya. Herdiman merupakan salah satu dari 2.125 dokter penerima duit dan fasilitas dari Interbat dalam kurun waktu 2013-2015. Dalam dokumen tersebut, yang juga dibenarkan oleh seorang petinggi Interbat, penerimaan duit dan fasilitas bertujuan agar dokter meresepkan obat produksi Interbat.

Herdiman mengklaim penerimaan duit tersebut tak terkait dengan posisinya sebagai dokter di RSCM atau guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dia berdalih duit itu merupakan bentuk kerja sama dengan Interbat terkait dengan kegiatan praktiknya di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Direktur Utama Interbat Noto Sukamto menolak permintaan wawancara Tempo. Dia meminta pengacaranya, Pieter Talaway, menjawab pertanyaan tim investigasi Tempo. Ditemui di kantornya di Surabaya, Jumat dua pekan lalu, Pieter membantah Interbat menyuap dokter agar dokter meresepkan obat-obat produksi Interbat. “Dokter itu bukan orang bodoh. Mereka tunduk terhadap kode etik. Mereka tahu obat mana yang baik, dan itu yang dipakai. Komisi untuk para dokter itu nonsense,” ujar Pieter. (Baca: Diduga Suap Ribuan Dokter, Begini Jawaban Interbat)

TIM INVESTIGASI TEMPO



Berita terkait

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

28 November 2023

Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

Dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc memberikan rekomendasi pertolongan pertama saat anak demam yakni memberinya minum sesering mungkin.

Baca Selengkapnya

9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

23 Juni 2023

9 Rumah Sakit di Indonesia Terapkan Inovasi Kesehatan Berbasis Teknologi Genomik

L. Rizka Andalucia menyebutkan sembilan rumah sakit vertikal di bawah Kemenkes yang sudah menerapkan Biomedical and Genome Science initiative (BGSi).

Baca Selengkapnya

Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

10 Desember 2022

Mengenang 11 Tahun Sondang Hutagalung, Mahasiswa yang Gelar Aksi Bakar Diri

Sondang Hutagalung adalah mahasiswa yang nekat melakukan aksi bakar diri atas rasa kecewanya terhadap keadilan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

16 November 2022

Satu Keluarga Tewas dengan Perut Kosong di Kalideres, Polda Metro: Bukan karena Kelaparan

Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal perihal satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, bukan disebabkan oleh kelaparan.

Baca Selengkapnya

Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

26 Oktober 2022

Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab

Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia menilai tingginya kasus misterius gagal ginjal akut pada anak merupakan bukti buruknya kerja BPOM.

Baca Selengkapnya

Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

21 Oktober 2022

Kisah Pilu Ibunda yang Putrinya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut

Soliha, masih bertanya-tanya tentang penyebab anak bungsunya yang masih berusia 3,8 tahun, bisa terjangkit gagal ginjal akut dan meninggal

Baca Selengkapnya

Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

7 Mei 2022

Anak Lebih Rentan Terkena Hepatitis Akut Misterius, Ini Penyebabnya

Hepatitis akut misterius lebih banyak menyerang anak-anak karena sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna.

Baca Selengkapnya

FKUI-RSCM: Covid-19 Omicron Berhubungan dengan Psikosomatik

11 Februari 2022

FKUI-RSCM: Covid-19 Omicron Berhubungan dengan Psikosomatik

FKUI-RSCM mengatakan pandemi Covid-19 varian Omicron berhubungan dengan psikosomatik. Gangguan itu dapat terjadi pada yang terinfeksi dan yang tidak.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Hibahkan Alat Kesehatan Mata ke RSCM

25 Agustus 2021

Menteri Trenggono Hibahkan Alat Kesehatan Mata ke RSCM

Alasan Menteri KKP Trenggono memberikan bantuan alat kesehatan mata untuk mendorong RSCM Kirana sebagai pusat pendidikan dokter spesialis mata terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

1 Agustus 2021

Puan Maharani Minta Polri Tindak Tegas Mafia Obat Covid-19

Puan Maharani mengutuk praktik mafia obat, terlebih untuk obat terapi Covid-19. Meminta mereka ditindak tegas.

Baca Selengkapnya