TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Sarwo Nugroho membenarkan adanya gempa di Jakarta. Gempa berkekuatan 5,2 Skala Richter itu terjadi pada Rabu, 4 November 2015, pukul 14.34 WIB.
Sutopo menerangkan gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami. "Pusat gempa berada di laut kedalaman 10 kilometer di 88 kilometer sebelah barat daya Pandeglang, Banten," kata Sutopo dalam pernyataannya yang diterima Tempo, Rabu, 4 November 2015.
Masyarakat di sekitar Pandeglang, Banten, kata Sutopo, sempat merasakan gempa selama empat detik. namun, tak ada kerusakan maupun korban jiwa dalam lindu kali ini. "Kondisi masih normal, tidak ada kepanikan," ujar Sutopo.
Perambatan gempa melalui batuan menyebabkan Jakarta merasakan guncangan. Apalagi batuan penyusun Jakarta yakni material aluvium sehingga mudah bergetar. Warga Jakarta yang berada di gedung bertingkat mersakan guncangan berkekuatan ringan hingga sedang.
"Saya merasakan gempa, kursi yang saya dudukin goyang-goyang. Awalnya saya pikir dikerjai hantu," kata salah seorang pegawai swasta, Devy Ernis, yang ketika gempa terjadi berada di kantor kementerian di kawasan Jakarta Pusat.
Selain Jakarta, gempa berkekuatan 6,2 SR pun mengguncang Alor, Nusat Tenggara Timur. Pusat gempa di 28 kilometer timur laut Alor, dengan kedalaman 89 kilometer. Gempa terasa selama 8-11 detik di Alor. "Gempa ini tidak berpotensi tsunami juga," ujar Sutopo.