Disebut Sarang Narkoba, Kepala LP Pamekasan Heran

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 3 November 2015 09:38 WIB

Ilustrasi narkoba. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Pamekasan - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Pamekasan mempertanyakan rilis yang dikeluarkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Timur pada Senin, 2 November 2015. Rilis itu menyebut BNN telah membongkar sindikat pengendalian narkoba dari dalam tiga LP besar, yaitu LP Pamekasan, Malang, dan Madiun.

"LP mana yang dimaksud BNN? LP di Pamekasan ada dua, LP kelas II A dan LP narkotik," kata juru bicara LP Kelas II A Pamekasan, Restu, kepada Tempo, Selasa, 3 November 2015.

Pihaknya mempertanyakan rilis itu karena, menurut Restu, selama ini BNN tidak pernah mendatangi pihak LP untuk memberikan penjelasan yang gamblang tentang bukti adanya pengendalian narkotik dari dalam LP. Apalagi, kata dia, sembilan tersangka dalam rilis BNN Jawa Timur itu semua ditangkap di luar LP.

"Kami berharap BNN datang dan menunjukkan nama napi yang terlibat narkoba supaya bisa kami cocokkan database napi milik kami, benar atau tidak," ujarnya.

Restu mengklaim LP Kelas II A Pamekasan bebas narkotik. Klaim ini didasarkan pada hasil pemeriksaan rutin kamar narapidana yang dilakukan tiga kali dalam sepekan oleh Satgas Pengendali Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika atau Satgas P4GN bentukan LP. "Pantauan kami, tidak ada peredaran narkoba di LP kami," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala LP Narkotika Pamekasan Asih Widodo. "Silakan tanya BNN, LP mana yang dimaksud BNN," ucapnya.

Menurut Asih, sebagai LP baru, dia menjamin LP Narkotika Pamekasan bebas dari peredaran narkoba. Alasannya, sistem pengamanan dijalankan dengan sangat ketat. Dia bahkan berani memastikan tidak satu pun narapidana binaannya memegang uang. "Transaksi itu butuh uang, kan? LP di sini bebas peredaran uang, apalagi narkoba," katanya.

Jika tuduhannya pengendalian, Asih mengungkapkan tidak ada bandar besar yang menghuni LP Narkotika. "Kalau BBN teriak di luar, kan, tidak seru, datang ke sini dan buktikan bersama-sama. Kalau ada napi dan pegawai yang terlibat, angkut bareng-bareng," ujarnya.

MUSTHOFA BISRI


Berita terkait

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

7 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

16 jam lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

1 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

2 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

3 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya