TEMPO.CO, Padang - Guru besar biokimia di Institut Teknologi Bandung, Zeily Nurachman, menciptakan alat yang dinamakan Bunker Perlindungan Asap untuk mengurangi dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan.
Uji coba alat ini pertama kali dilakukan Zeily di Sekolah Dasar Negeri Percobaan, Jalan Ujung Gurung Kota Padang, Sumatera Barat.
Zeily mengaku alat ini dipasang di sekolah untuk menghindari siswa dari dampak kabut asap. Sebab, asap sangat rentan terhadap anak-anak.
Peralatan yang harus disiapkan adalah akuarium, aerator atau alat penghasil gelembung udara dalam air, dan mikroalga "Tiga bahan itu digunakan untuk menyerap karbondioksida dalam ruang kelas," ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 29 Oktober 2015.
Konsepnya, ucap Zeily, mikroalga dimasukkan ke dalam akuarium berisi air yang sudah dipasangi alat penghasil gelembung udara agar menghasilkan oksigen secara alami dan alga akan memakan partikel-partikel debu tersebut. Kemudian ventilasi ruangan ditutup dengan kain filter yang sudah disemprot air basa atau air kapur, supaya udara di luar tidak banyak yang masuk ke dalam ruangan.
Zeily menyarankan agar memasang dua kipas angin. Fungsinya, menyaring debu. "Yang penting itu menyalakan lampu neon dengan sempurna. Supaya siswa mendapatkan cahaya yang cukup dalam ruangan yang ditutupi kain filter," tuturnya.
Menurut dia, air di dalam akuarium itu akan berwarna hijau apabila partikel debu dalam ruangan pekat.
Air di dalam akuarium itu bisa diganti. Namun hanya 80 persen. Sebab, 20 persen air di dalam akuarium itu merupakan bibit mikroalga.
Alhasil, alat yang dibuat Zeily terbukti berhasil mengurangi konsentrasi aerosol atau partikel debu (PM10) di dalam kelas.
Saat pemasangan tersebut, di halaman sekolah tersebut indikator PM10-nya menunjukkan kadar 180 mikrogram per meter kubik. Sedangkan di dalam kelas yang dipasangi alat itu indikator PM10-nya berada pada angka 70-80 mikrogram per meter kubik.
Menurut dia, bungker perlindungan asap ini bisa diduplikasi untuk sekolah lain di Sumatera Barat dan daerah-daerah yang terdampak kabut asap. Apalagi alat ini bisa dipasang siapa pun dengan harga murah.
"Silakan ini dibuat di kelas dan rumah. Masyarakat juga berkreasi dalam membuat alat tersebut," ujarnya. Misalnya, dengan mengisi ikan ke dalam akuarium.
ANDRI EL FARUQI
Berita terkait
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.
Baca SelengkapnyaPalangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?
9 Oktober 2023
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda
7 Oktober 2023
Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia
7 Oktober 2023
Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.
Baca SelengkapnyaAsap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini
2 Oktober 2023
Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaDikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah
28 September 2023
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.
Baca SelengkapnyaKarhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman
29 Agustus 2023
Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya
20 Agustus 2023
Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).
Baca SelengkapnyaRibuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada
8 Juni 2023
Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.
Baca SelengkapnyaJaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California
26 September 2021
Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California
Baca Selengkapnya