Rawan Terbakar, Sebagian Gunung di Jawa Timur Tertutup untuk Pendakian

Reporter

Jumat, 30 Oktober 2015 04:54 WIB

Api membakar kawasan hutan Gunung Lawu di dekat perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah di Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, 26 Oktober 2015. ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Malang - Jalur pendakian sejumlah gunung di Jawa Timur ditutup selama musim kemarau. Tujuannya, mencegah kebakaran di hutan lindung yang menjadi perlintasan para pendaki. Terutama setelah kebakaran hutan di Gunung Lawu menelan tujuh korban nyawa sekaligus.

"Jalur pendakian ditutup sampai akhir kemarau," kata Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Istanto seusai apel siaga pengamanan hutan di Lapangan Rampal, Malang, Kamis, 29 Oktober 2015. Gunung yang jalur pendakiannya ditutup adalah Semeru, Lawu, Arjuna, dan Ijen.

Apalagi sejumlah gunung juga terbakar, yakni Lawu, dan Semeru. Sebagian besar kebakaran terjadi di jalur pendakian. Sedangkan kebakaran di Semeru diduga karena ulah pendaki yang tak memadamkan dengan sempurna api unggun yang dibuatnya.

Padahal Semeru terlarang membuat api unggun. Sebab, selain memicu kebakaran hutan, api unggun mengancam kelestarian hutan lindung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi memperkirakan kemarau berakhir November mendatang.

"Selain keteledoran pendaki, faktor cuaca ekstrem juga menjadi penyebab kebakaran hutan," ucapnya. Meski demikian, dalam kebakaran hutan, tak ditemukan unsur kesengajaan. Jadi aparat penegak hukum tak menetapkan tersangka dalam kasus kebakaran hutan.

Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf menuturkan luas hutan di Jawa Timur mencapai 1 juta hektare atau 28 persen dari luas daratan Jawa Timur. Sedangkan 56 ribu hektare di antaranya rusak. Kerusakan terjadi karena faktor alam dan keteledoran masyarakat.

"Untuk itu, dibentuk satuan tugas pengamanan hutan," ujarnya. Satgas bertugas mengantisipasi perusakan hutan. Para petugas dilatih untuk memantau dan mengawasi hutan dari penjarahan dan perusakan. Apel siaga kebakaran hutan dihadiri unsur polisi hutan, Perum Perhutani, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, dan Polri.

"Ini merupakan terobosan baru pengamanan hutan bersinergi," katanya. Apel dihadiri ribuan personel. Setiap regu menggelar simulasi pengamanan, seperti berpatroli dan atraksi bela diri. Untuk menunjang petugas pengamanan hutan, disiagakan kendaraan pemadam kebakaran khusus hutan dan alat komunikasi.

EKO WIDIANTO




Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya