Kabut Asap, Ratusan Warga Suku Anak Dalam Dievakuasi

Reporter

Kamis, 29 Oktober 2015 16:53 WIB

Candi Tinggi di kawasan obyek wisata Candi Muaro Jambi diselimuti kabut asap di Jambi, 9 September 2015. Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, kunjungan wisata di Jambi menurun lebih dari 50 persen akibat kabut asap. ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Jakarta - Kabut asap menyelimuti seluruh wilayah Provinsi Jambi dalam tiga bulan terakhir. Warga suku Anak Dalam, yang dikenal sebagai Anak Rimba, mulai terjangkit infeksi saluran pernapasan atas di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas.

"Sedikitnya sudah 80 keluarga atau sekitar 300 jiwa orang rimba kami evakuasi dan ditampung di rumah sehat yang kami sediakan," kata Fasilitator Kesehatan Warsi, Yomi Rivandi, Kamis, 29 Oktober 2015.

Menurut Romi, sekitar 1.700 jiwa Orang Rimba yang tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas terkena ISPA, mulai dari batuk, flu, ganguan pernapasan, hingga ganguan pencernaan, akibat dampak kabut asap ini.

"Atas dasar itu, kami berinisiatif menyediakan tempat evakuasi. Banyaknya orang rimba menderita sakit akibat kabut asap karena mereka tinggal di alam terbuka dan di pondok-pondok yang tidak memiliki dinding," ujarnya.

Rumah yang dijadikan tempat evakuasi tersebut berada di dekat Desa Bukit Suban, Kecamatan Kair Hitam, Kabupaten Sarolangun. Orang rimba yang diungsikan ini ditangani dua tenaga paramedis. Di sana juga sudah tersedia obat-obatan.

Rumah dua lantai berukuran sekitar 8 × 12 meter dibangun Warsi pada 2006, sebelumnya dijadikan rumah singgah para fasilitator Warsi sebelum masuk kawasan Taman Nasional yang berjarak dari Taman Nasional Bukit Duabelas.

"Kami, selain menutup lubang ventilasi rumah evakuasi itu, sekarang pasang alat penyejuk dan penjernih udara," kata Yomi.

Di sana juga sudah tersedia tabung oksigen dan satu unit ambulans. "Jika ada warga yang diketahui penyakitnya cukup parah, kami siap membawanya ke rumah sakit terdekat," ujarnya.

Salah seorang ketua orang rimba, Mangku Besemen, mengatakan sangat berterima kasih atas isiatif Warsi membantu warganya. "Sekarang serba sulit, anak-anak sudah banyak yang sakit, kabut asap sudah mengganggu kami. Akhirnya kami suruh anak-anak keluar (rimba), cari tempat aman dulu," katanya.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Masih Pekat, Masa Belajar Daring di Kota Jambi Diperpanjang

5 Oktober 2023

Kabut Asap Masih Pekat, Masa Belajar Daring di Kota Jambi Diperpanjang

Kondisi kabut asap itu dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan siswa.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Jembatan Gentala Arasy Destinasi Wisata Jambi yang Wajib Dikunjungi, Ini Keunikannya

17 September 2023

Jembatan Gentala Arasy Destinasi Wisata Jambi yang Wajib Dikunjungi, Ini Keunikannya

Saat ke Kota Jambi, terdapat salah satu jembatan wajib dikunjungi sebagai destinasi wisata yang bernama Jembatan Gentala Arasy. Ini istmewanya.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya