Eks Petinggi JI: Waspada Isi Internet yang Mudah Mengkafirkan  

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 29 Oktober 2015 09:28 WIB

Terpidana kasus terorisme Umar Patek (kiri) memberi hormat ketika menjadi pengibar bendera merah putih pada upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, 20 Mei 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan petinggi Jamaah Islamiah (JI) Abdul Rahman Ayub memberi saran kepada para pemuda supaya hati-hati membaca situs di Internet. Banyak laman yang berisi doktrin agama yang salah kaprah. Bahkan dengan sangat mudah doktrin itu mengkafirkan seseorang.

Menurut dia, jaringan para teroris saat ini melakukan perekrutan anggota melalui jaringan dunia maya. Apalagi, kini untuk mengakses Internet sangat mudah dengan adanya telepon pintar. "Pemblokiran situs Internet tidak semata-mata bisa menghentikan gerakan penyebaran melalui dunia maya itu. Karena jika diblokir bisa mudah ganti nama," kata Abdul Rahman di Jogja Expo Center Yogyakarta, Rabu, 28 Oktober 2015.

Perekrutan dan penyebaran ajaran teror saat ini banyak dilakukan melalui Internet baik dengan situs atau website khusus bahkan hanya melalui media sosial. Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) sudah mewaspadai beberapa situs yang menyebarkan paham tersebut dan bahkan memblokirnya.

Namun, kata mantan kombatan Afganistan ini, pemblokiran situs-situs yang mengajarkan paham radikal ekstrem seperti teror dan menghalalkan kekerasan tidak akan cukup untuk meminimalisasi penyebaran ajaran tersebut melalui Internet. Ciri-ciri ajaran teror salah satunya sangat mudah mengkafirkan orang lain bahkan sesama muslim.

Di sela-sela workshop peran generasi muda mencegah terorisme yang digelar BNPT di Yogyakarta itu, ia mengatakan, selain gampang mengkafirkan orang, ajakan pengrusakan dan menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan adalah salah satu cirinya. "Saran saya, warung Internet supaya melarang pengguna untuk membuka situs yang mengajarkan seperti itu," kata dia.

Menurut Nasir Abbas, salah satu mantan anggota JI, sering kali paham terorisme tidak disadari ada di sekitar kita. Bahkan, sasarannya adalah para pemuda yang masih labil dan ingin aktualisasi diri. "Kaum muda menjadi obyek, secara tidak disadari dibangkitkan emosinya secara wajar. Namun kelamaan diarahkan kepada kebencian," kata dia.

Kepala BNPT Saud Usman Nasution menegaskan, pemuda memang sangat rentan terhadap paham radikal terorisme. Ia mengajak di Hari Sumpah Pemuda secara bersama-sama memerangi paham radikal terorisme. "Banyak pemuda kita yang belajar mandiri, tidak pakai guru membuka Internet yang baik dan buruk. Bahkan cara membuat bom juga ada. Kalau pemahamannya masih dangkal terhadap agama dan membaca tulisan yang bersifat negatif akan sangat berbahaya," katanya.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya