TEMPO.CO, Pekanbaru - Hujan dalam intensitas ringan hingga lebat merata terjadi di seluruh wilayah Provinsi Riau dua hari berturut-turut. Namun hujan yang turun pada sore hingga malam hari kemarin belum dapat mengusir asap secara utuh. Begitu juga hujan yang turun pada siang hari ini, Rabu, 28 Oktober 2015 juga belum mampu mengusir asap.
Pantauan Tempo, asap tipis masih menyelimuti Pekanbaru dengan Indeks Standar Pencemaran Udara masih berada pada level tidak sehat. "Asap belum hilang sepenuhnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Edwar Sanger kepada Tempo, Rabu, 28 Oktober 2015.
Namun Edwar mengklaim, hujan lebat yang turun mengguyur Riau berhasil memadamkan sejumlah titik api yang tersebar di beberapa daerah kabupaten/kota di Riau. "Hari ini titik api Riau nihil, pengaruh hujan sangat besar padamkan api," ujar Edwar.
Meski demikian kata Edwar, kabut asap belum dapat hilang sepenuhnya. Namun kualtias udara berangsur membaik. Satgas pemadam di sejumlah wilayah terus melakukan patroli di lokasi lahan yang pernah terbakar. "Upaya pemadaman tetap terus kami lakukan," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru menyebutkan, satelit Tera dan Aqua masih memantau enam titik panas di sejumlah wilayah Sumatera. Titik panas tersebar di Sumatera Selatan tiga titik dan Lampung tiga titik. "Sedangkan di Riau nihil titik panas," kata Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin Widayat.
Menurut Sugarin, secara umum cuaca wilayah Riau berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terjadi pada siang hingga sore hari di sebagian besar wilayah Riau, terutama di wilayah Riau pesisir. "Temperatur maksimum 31.0-33.5 derajat calcius," jelasnya.
Namun kabut asap tipis masih menyelimuti beberapa wilayah Riau. Jarak pandang di Rengat masih berada pada radius 600 meter, Dumai 700 meter. Sedangkan Pelalan dan Pekanbaru lumayan baik dengan jarak pandang mencapai 1200 meter.
RIYAN NOFITRA
Berita terkait
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia
3 jam lalu
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Baca SelengkapnyaDasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat
8 jam lalu
Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.
Baca Selengkapnya4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG
16 jam lalu
Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.
Baca SelengkapnyaBPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela
1 hari lalu
Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
1 hari lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca SelengkapnyaCara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas
1 hari lalu
BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.
Baca SelengkapnyaHari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang
1 hari lalu
Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.
Baca SelengkapnyaGempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
1 hari lalu
BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.
Baca SelengkapnyaPotensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan
2 hari lalu
Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar
Baca SelengkapnyaIntensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana
2 hari lalu
Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.
Baca Selengkapnya