Kalla Sebut Konferensi Gambut Cegah Upaya Saling Menyalahkan  

Reporter

Selasa, 27 Oktober 2015 05:09 WIB

Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Konferensi Internasional tentang Gambut perlu digelar untuk menyamakan persepsi para ahli merestorasi gambut.

Kalla tak ingin di masa depan ada yang saling menyalahkan terkait dengan langkah restorasi yang diambil pemerintah. "Perlu untuk memberikan pemahaman dan (mencari solusi) bagaimana yang benar untuk menyelesaikan restorasi gambut," ujar Kalla di kantornya, Senin, 26 Oktober 2015.

Konferensi gambut akan mengundang pakar gambut dari seluruh universitas dan lembaga keilmuan di Indonesia. Diundang juga pakar dari Kanada, Amerika Serikat, dan Finlandia.

"Lahan gambut di sana juga kan luas-luas seperti di sini," kata Kalla. Kanada menempati ranking pertama sebagai daerah dengan lahan gambut terluas, disusul Amerika Serikat. Sedangkan, Indonesia menempati peringkat ketiga disusul Finlandia.

Kalla mengatakan konferensi ini akan digelar secepatnya. "Supaya setelah itu, kita akan bekerja secara keras, cepat, mengerahkan seluruh potensi nasional untuk merestorasi gambut," kata dia.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan restorasi lahan gambut tak mungkin berlangsung singkat. Ia memperkirakan restorasi baru terasa dampaknya tiga sampai lima tahun mendatang. Ditambah lagi, luas lahan gambut di Indonesia sangat luas.

Program sekat kanal, kata Luhut, berhasil membasahkan lahan gambut sehingga api yang sudah berada di dalam lahan gambut bisa padam. Namun, sekat kanal baru dibangun di beberapa daerah sehingga kebakaran masih terus terjadi.

Susahnya kebakaran dipadamkan, kata Luhut, disebabkan oleh dua hal. Pertama, lahan gambut luas. Kedua, kondisi cuaca. El Nino tahun ini, kata dia, lebih panjang dibanding El Nino pada 1997.

"Sekarang upaya yang kita lakukan bukan lagi memadamkan api, tapi mengurangi risiko dampaknya. Ini akan kita lakukan sampai hujan turun," kata dia. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika, peluang hujan turun terbesar pada pekan ketiga atau keempat bulan ini.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sepuluh orang tewas dan 503.874 penduduk terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) serta 43 juta penduduk terpapar asap.

Jumlah warga yang terserang ISPA itu tersebar di enam provinsi, yakni 80.263 orang di Provinsi Riau, 101.333 di Provinsi Sumatera Selatan, 129.229 di Provinsi Jambi, 43.477 di Provinsi Kalimantan Barat, 52.142 di Provinsi Kalimantan Tengah, dan 97.430 di Provinsi Kalimantan Selatan.



TIKA PRIMANDARI



Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

5 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

6 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

8 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

9 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

20 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

20 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

20 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

20 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

21 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

38 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya