Masinton: Ada Upaya Jegal Risma dalam Pencalonan Wali Kota

Reporter

Sabtu, 24 Oktober 2015 19:09 WIB

Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana bergandengan tangan usai jumpa pers terkait pemilihan walikota di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, 26 Juli 2015. Diusung oleh Partai PDI Perjuangan, pasangan incumbent Risma-Wisnu maju dalam Pilwali 2015 yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Masinton Pasaribu menilai adanya upaya penjegalan terhadap pencalonan kembali Tri Rismaharini sebagai calon wali kota Surabaya. Ia menduga upaya ini berlangsung secara sistematis sejak proses pendaftaran bakal calon walikota ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Seperti bakal calon yang tiba-tiba menghilang saat proses pendaftaran, kemudian partai-partai politik tidak mendaftarkan calonnya ke KPU yang berakibat hanya ada calon tunggal,” kata Masinton dalam rilis yang diterima Tempo, hari Sabtu, 24 Oktober 2015.



Masinton menyatakan ada kontroversi antara lembaga penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan dalam pengumuman status tersangka kepada Tri Rismaharini. Kejanggalan antara kepolisian dan kejaksaan itu terlihat ketika kedua lembaga memberikan keterangan yang berbeda terkait kasus yang menjerat Risma.

“Polda Jatim mengeluarkan SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) pada tanggal 28 Mei 2015, kemudian pihak Kejati Jawa Timur mengklaim SPDP diterbitkan tertanggal 30 September 2015,” Masinton menerangkan.

Pengumuman status tersangka terhadap Tri Rismaharini telah menimbulkan keresahan baru di Surabaya akibat kecerobohan yang dilakukan aparat Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Khususnya jelang pemilihan Wali Kota Surabaya.

Masinton melihat bahwa kasus yang disangkakan kepada Tri Rismaharini semasa menjabat Wali Kota Surabaya adalah kebijakan untuk melindungi pedagang kecil dari permainan pengusaha yang mematok tarif sewa kios dari pedagang kecil dengan harga mahal agar bisa berjualan di Pasar Turi.

“Tanpa mencampuri ranah penegakan hukum. Namun harus kita ingatkan bersama agar aparat penegak hukum jangan ikut bermain politik dalam momen pilkada dengan mempolitisasi hokum,” pesan Masinton.

Masinton meminta Jaksa Agung dan Kapolri harus mengeluarkan himbauan kepada jajarannya di seluruh wilayah Kepolisian Daerah (Polda) maupun Kepolisian Resor (Polres) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) serta Kejaksaan Negeri (Kejari) sebelum mengumumkan status hukum seseorang khususnya terhadap warga negara yang sedang menjadi calon kepala daerah.

“Harus mempertimbangkan aspek sosio-politik yang sedang berproses, seperti menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah,” kata dia.

Menurutnya, proses penegakan hukum yang menyangkut orang yg sedang mencalonkan sebagai calon kepala daerah bisa dilakukan usai pelaksanaan Pilkada selesai.

LARISSA HUDA

Baca juga:
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri

Berita terkait

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

4 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

6 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

11 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

11 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

12 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

14 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

17 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

17 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

18 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya