Kebakaran dan Kabut Asap, Satwa Liar Masuk Kebun Binatang?

Reporter

Kamis, 22 Oktober 2015 21:59 WIB

Orang utan beraktivitas di tengah kabut asap yang menyelimuti areal hutan sekolah Orang utan Yayasan Penyelamatan Orang utan Borneo (BOSF) di Arboretum Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, 5 Oktober 2015. Tidak hanya berdampak penyakit ISPA pada orang utan tetapi juga bisa berimbas pada kepunahan orang utan di Indonesia. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Malang - Perhimpunan Kebun Binatang Indonesia (PKBSI) menyatakan telah mengusulkan penyelamatan satwa akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera. Usulan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.

"Satwa sebaiknya diselamatkan, dititipkan ke lembaga konservasi," kata Ketua PKBSI, Rahmat Shah, dalam rapat kerja nasional di Batu, Kamis, 22 Oktober 2015.

Setelah kondisi normal, katanya, satwa dikembalikan ke habitatnya. Menurut dia, kebakaran hutan tak hanya memusnahkan pepohonan dan tanaman, tapi juga satwa endemik Indonesia. Apalagi, sejumlah satwa seperti badak Jawa dan burung berkicau dalam status terancam punah.

Rahmat mengusulkan, perlu dilibatkan para ahli untuk kajian dan teknis menyelamatkan satwa langka tersebut. "Sebab jika tak dilindungi, satwa endemik Indonesia terancam punah."

Namun, usul PKBSI menyelamatkan satwa akibat kebakaran hutan diprotes sejumlah lembaga perlindungan satwa. Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA) mempertanyakan bagaimana secara teknis model evakuasi satwa yang terkena dampak kebakaran itu.

"Tak semudah itu. Jenis apa saja yang dievakusi, siapa yang membiayai?" kata Ketua PROFAUNA, Rosek Nursahid.

Rosek khawatir dan curiga jika hanya satwa jenis tertentu saja yang dievakuasi, yakni satwa yang menarik untuk dipamerkan di Kebun Binatang. Lagian, dia menambahkan, "Apakah fasilitas Kebun Binatang layak menampung satwa liar?"

Rosek juga khawatir jika satwa liar yang dititipkan di Kebun Binatang tak dikembalikan ke habitatnya. Dia juga menanyakan apakah Kebun Binatang akan membiayai proses pelepasan satwa di alam. "Sebab biaya proses pelepasan satwa besar dan membutuhkan waktu untuk melepaskan satwa."

Centre for Orangutan Protection (COP) juga meragukan kapasitas teknis Kebun Binatang dalam menampung satwa liar. Bahkan, satwa liar yang berada di kebun binatang pun dinilai kondisinya memprihatinkan. "Daripada sibuk mengurusi evakuasi satwa liar, lebih baik membenahi Kebun Binatang," kata juru bicara COP, Wahyuni.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

11 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

15 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya