Tragedi Aceh Singkil: Isak Tangis Kala Gereja Dibongkar  

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 10:19 WIB

Seorang Ibu jemaat GKPPD Desa Siompin Kecamatan Suro Kab, Aceh Singkil menangis saat melihat rumah ibadahnya dirobohkan, 19 Oktober 2015 . Pemerintah Aceh Singkil telah memutuskan akan merobohkan 10 Undung-undung/Gereja yang tak berizin. TEMPO/Imran

TEMPO.CO, Aceh Singkil - Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil membongkar dua undung-undung (gereja kecil) dan satu gereja di Kecamatan Suro, Senin, 19 Oktober 2015. Pembongkaran undung-undung Gereja Kristen Protestan Pak-pak Dairi (GKPPD) Desa Siompin, undung-undung Katolik Desa Mandumpang, dan Gereja Masehi Indonesia Injil Indonesia Desa Siompin diwarnai isak tangis puluhan anggota jemaat.

Tidak hanya anak-anak dan kaum hawa, pria dewasa jemaat GKPDD Desa Siompin menangis saat pembongkaran. Mereka mengenang kembali proses pembangunan undung-undung tersebut. "Undung-undung ini dibangun dari sumbangan warga kami yang kerjanya buruh harian lepas. Kalau teringat ke situ, Pak, ada yang (kerja) harian, kami kumpulkan untuk bangun ini. Kami tidak minta-minta,” ujar pengurus GKPDD Desa Siompin, Paima Brutu, 35 tahun, sambil menangis.

Pembongkaran dua undung-undung dan satu gereja tersebut merupakan buntut kerusuhan yang menewaskan satu orang pada 13 Oktober 2015. Ketika itu sekelompok orang membakar Gereja Huria Kristen Indonesia di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah. Pembakaran dipicu protes massa terkait dengan pembangunan gereja yang tidak memiliki izin.

Paima mengakui undung-undung yang ia bangun bersama jemaatnya belum memiliki izin. Pada 2006 mereka mengajukan izin ke pemerintah kabupaten. Bahkan mereka menembuskan permintaan tersebut hingga ke Jakarta. Namun hingga saat ini mereka belum mendapatkan izin. Paima tidak tahu mengapa izin tersebut terhambat.

Saat pembongkaran, Paima berdiri di antara anggota jemaat lainnya yang berjarak 50 meter dari undung-undung. Menurut dia, jumlah anggota jemaat GKPDD Desa Siompin mencapai 520 orang dari 112 keluarga.





GKPPD Desa Siompin merupakan undung-undung kedua yang dibongkar setelah undung-undung Katolik Desa Mandumpang berukuran 7 x 10 meter. Undung-undung Katolik Desa Mandumpang terletak di antara kebun milik warga setempat.

“Gereja kami memang belum memiliki izin karena belum cukup kuota. Umat kami saja baru 83 orang, sudah termasuk anak bayi,” ujar Doli Manik, 46 tahun, pengurus undung-undung Katolik Desa Mandumpang. Setelah undung-undung GKPDD Desa Siompin dan undung-undung Katolik Desa Mandumpang, GMII Desa Siompin, dibongkar.

Camat Kecamatan Suro Abdul Manaf mengatakan pihaknya telah melakukan pendekatan dengan tokoh agama Kristen di dua desa itu. Abdul pun telah menjelaskan bahwa keberadaan rumah ibadah mereka belum memiliki izin sehingga harus dibongkar. “Mereka telah memahami, dan mengakui bahwa tempat ibadah mereka belum memiliki izin, dan sudah diizinkan,” ujar dia.

Pada Minggu, 18 Oktober 2015, Wakil Bupati Aceh Singkil Dalmursyid mengatakan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh Singkil memutuskan untuk membongkar sepuluh gereja dan undung-undung yang tidak memiliki izin. Keputusan tersebut diambil setelah berdialog dengan dua kelompok massa di Aceh Singkil.

IMRAN M.A.

Berita terkait

Gempa Magnitudo 4,4 Akibat Aktivitas Megathrust Guncang Aceh Singkil

16 Februari 2024

Gempa Magnitudo 4,4 Akibat Aktivitas Megathrust Guncang Aceh Singkil

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Megathrust.

Baca Selengkapnya

Pilihan Puskesmas Singkil Utara demi Pelayanan

11 Desember 2023

Pilihan Puskesmas Singkil Utara demi Pelayanan

Puskesmas Singkil Utara memilih berlangganan fiber optic. Aparat Desa Gosong Telaga Selatan menggunakan hotspot dari ponsel.

Baca Selengkapnya

Suaka Margasatwa Rawa Singkil Aceh Kian Mencemaskan, Mengapa?

26 Juli 2023

Suaka Margasatwa Rawa Singkil Aceh Kian Mencemaskan, Mengapa?

Yayasan HAkA atau Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh menyatakan keadaan Suaka Margasatwa (SM) Rawa Singkil Aceh makin mencemaskan.

Baca Selengkapnya

Warga Kembali Beraktivitas Normal Usai Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Singkil

16 Januari 2023

Warga Kembali Beraktivitas Normal Usai Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Singkil

BNPB melaporkan aktivitas warga kembali normal usai gempa 6,2 magnitudo (M) di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Senin 16 Januari 2023

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M6,2 di Aceh Singkil, Guncangan IV MMI

16 Januari 2023

BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M6,2 di Aceh Singkil, Guncangan IV MMI

Sebagian warga yang terdampak mengatakan gempa membuat mereka terjaga lebih cepat dari tidurnya.

Baca Selengkapnya

Gempa Hari Ini: Aceh Singkil Diguncang Gempa Magnitudo 6,2

16 Januari 2023

Gempa Hari Ini: Aceh Singkil Diguncang Gempa Magnitudo 6,2

BMKG mencatat gempa hari ini berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh pada Senin 16 Januari 2023, pukul 05.30

Baca Selengkapnya

Info Gempa Terkini BMKG: Lombok, Jayapura, Aceh, dan Banten Lagi

11 Oktober 2022

Info Gempa Terkini BMKG: Lombok, Jayapura, Aceh, dan Banten Lagi

BMKG mencatat gempa terkini dari laut di selatan Banten terjadi pada Senin malam, 10 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Bergetar dari Singkil Sampai Berastagi, Ini Data BMKG

2 September 2022

Gempa Bikin Bergetar dari Singkil Sampai Berastagi, Ini Data BMKG

Gempa yang terjadi pada pukul 10.34 WIB tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Singkil dengan skala intensitas III-IV MMI.

Baca Selengkapnya

Info Gempa Terkini BMKG: Melonguane, Poso dan Aceh Singkil

21 April 2022

Info Gempa Terkini BMKG: Melonguane, Poso dan Aceh Singkil

BMKG mencatat tiga gempa menggetarkan sejumlah wilayah di Indonesia sepanjang hari ini, Kamis 21 April 2022. Sebagian sudah perulangan.

Baca Selengkapnya

Sandiaga: Investasi USD 1 Miliar dari UEA di Aceh Ditargetkan Diteken Oktober

1 Mei 2021

Sandiaga: Investasi USD 1 Miliar dari UEA di Aceh Ditargetkan Diteken Oktober

Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan penandatanganan perjanjian rencana investasi UEA pada sektor pariwisata ke Pulau Banyak ditargetkan Oktober 2021.

Baca Selengkapnya