Setahun Jokowi, Cendekiawan Katolik Sebut Krisis dan Intolerensi Mendesak Dibenahi

Reporter

Senin, 19 Oktober 2015 12:44 WIB

Muliawan Margadana, Ketua Umum Presidium Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA). Foto: ISKA

TEMPO.CO, Jakarta- Ada banyak pekerjaan rumah mendesak yang harus dibenahi Presiden Joko Widodo dengan pemerintahannya, yang pekan ini genap berusia setahun. Tak hanya krisis ekonomi dan lingkungan, tapi juga kasus kekerasan atas nama agama dan intoleransi antarumat beragama di Indonesia.

Kasus terakhir adalah pembakaran Gereja Singkil di Aceh. Aksi pembakaran Gereja Singkil, menurut Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), telah merenggut perhatian nasional maupun internasional ke Aceh terhadap isu intoleransi antaragama.

Menurut ISKA, dunia mengetahui kalau Aceh dibangun dalam semangat toleransi, pluralisme, dan kemanusiaan. " Sejak tsunami 2004, Aceh bukan hanya milik masyarakat Aceh saja, tapi juga Indonesia dan dunia," kata Muliawan Margadana, Ketua ISKA, dalam pernyataan yang diterima Tempo, Senin, 19 Oktober 2015.

Karena itu, apa yang terjadi di Aceh Singkil mencoreng semangat kerukunan dan perdamaian yang telah tumbuh di Indonesia. Peristiwa yang terjadi menjelang setahun pemerintahan itu, menurut Sekretaris Jenderal Joanes Joko, sebaiknya menjadi momentum pemerintahan Jokowi mengatasi problem intoleransi hingga hulu masalah. “Antisipasi amat diperlukan untuk mencegah meluasnya dampak,” ujar Joanes Joko kepada Tempo.

Tak kalah pentingnya, menurut Muliawan Margadadana, Presiden Jokowi dan kabinetnya diharapkan segera menstabilkan politik dan menggerakkan pertumbuhan. "Saat ini, kita amat memerlukan kestabilan politik untuk menggerakkan pertumbuhan di tengah tekanan cukup kuat dari ekonomi global ,” kata Margadana.

Karena itu, Margadana mengundang sejumlah pihak untuk ikut urun rembuk dalam Focus Group Discussion (FGD) setahun pemerintahan Presiden Joko Widodo pada Senin petang, 19 Oktober 2015. Topik yang diangkat adalah “Peluang dan Tantangan Ekonomi serta Politik Kebangsaan”. Diskusi akan melibatkan sejumlah cendekiawan serta Dewan Pakar ISKA yang terdiri atas para intelektual, akademi, dan professional Katolik dari berbagai bidang. Diskusi grup ini dilaksanakan di gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Cikini, Jakarta Pusat.

Menurut Margadana, ada dua alasan diskusi ini dihadiri. Pertama, kerja presiden dan kabinetnya belum maksimal serta kondisi politik Indonesia--selama setahun kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla--belum stabil. Alasan kedua, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia melihat Presiden dan kabinet perlu mengambil langkah-langkah prioritas agar Indonesia berhasil keluar dari krisis yang melanda berbagai sektor saat ini. “Para cendekiawan Katolik ingin berkontribusi melalui kajian-kajian yang akan dirumuskan dari hasil FGD ini,” kata Muliawan menambahkan.

HERMIEN Y KLEDEN

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

22 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

23 November 2023

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

Ketua Komite Tetap Perpajakan Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik Kadin Indonesia, Siddhi Widyaprathama, mengatakan, di penghujung 2023 ini kondisi perekonomian di Indonesia masih aman, meski ditengah gejolak yang terjadi dunia.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

16 Juni 2023

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

Pengalihan anggaran disetujui DPR akan digunakan untuk membiayai Program PAUD dan wajib belajar 12 tahun melalui Program Indonesia Pintar jenjang SD.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

17 April 2023

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

Sri Mulyani mengatakan posisi APBN sampai dengan akhir Maret 2023 masih mengalami surplus Rp 128,5 triliun atau 0,61 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

23 Mei 2022

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan APBN hingga April 2022 mengalami surplus Rp 103,1 triliun atau 0,58 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

23 Mei 2022

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

Sri Mulyani mengatakan pemerintah menghabiskan anggaran Rp 750,5 triliun atau 27,7 persen dari total APBN 2022.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

Ingin Berinvestasi? Dua Hari Lagi Ada Lelang SUN Rupiah

12 Juli 2020

Ingin Berinvestasi? Dua Hari Lagi Ada Lelang SUN Rupiah

Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Belanja Negara 73,1 Persen dari APBN

18 November 2019

Sri Mulyani Sebut Realisasi Belanja Negara 73,1 Persen dari APBN

Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja negara baru 73 persen dari APBN.

Baca Selengkapnya