Tak Betah di Safe House, Tosan Pilih Pulang ke Rumah Lagi

Reporter

Jumat, 16 Oktober 2015 21:32 WIB

Sejumlah aktivis Solidaritas Untuk Salim Kancil dan Tosan melakukan aksi teatrikal di depan Istana Merdeka, Jakarta, 1 Oktober 2015. Aksi solidaritas untuk Salim Kancil dan Tosan ini sebagai salah satu bentuk solidaritas terhadap perjuangan warga dalam mempertahankan lingkungan dan ruang hidupnya. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Lumajang - Tosan meminta pulang ke rumahnya di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, setelah sempat dibawa ke rumah aman (safe house) sejak Kamis malam, 15 Oktober 2015.

Tosan adalah korban selamat dari pengeroyokan dan penganiayaan karena menolak aktivitas tambang pasir di desanya pada Sabtu 26 September 2015 lalu. Rekannya, Salim alias Kancil, menjadi korban tewas.

Abdullah Al Kudus, anggota tim advokasi pendamping korban, mengatakan Tosan pulang kembali dan berkumpul dengan keluarganya Jumat siang, 16 Oktober 2015. Menurut Aak, sapaan Abdullah, keberadaan Tosan di safe house atas dorongan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk kepentingan pemeriksaan. "Sudah dilakukan pemeriksaan sejak Jumat pagi," katanya.

Aak mengatakan LPSK sebenarnya tetap meminta Tosan untuk tinggal di rumah aman karena statusnya yang dianggap rawan sebagai saksi korban. Namun, Tosan memaksa untuk pulang. "Dia tidak betah karena ingin berkumpul dengan keluarga."

Dalam pemeriksaan kepolisian, menurut Aak, Tosan hanya didampingi LPSK tanpa didampingi tim advokasinya. Aak menyayangkan itu. "Kami akan konsultasi dengan LPSK ihwal pendampingan terhadap Tosan oleh tim advokasi," kata dia.

Hal yang sama juga dikatakan Ahmad Zaky Gufron, juga dari tim advokasi korban. Gufron mengatakan Tosan dibawa ke rumah aman pada Kamis malam, 15 Oktober 2015. Ihwal materi pemeriksaan, Gufron mengatakan pihaknya masih belum menanyakan kepada Tosan. "Masih akan kami tanyakan dulu ke Tosan," kata Gufron.

Ditemui di rumahnya, Jumat sore, 16 Oktober 2015, Tosan belum bersedia menjelaskan ihwal pemeriksaannya. Pantauan Tempo, rumah Tosan tetap dijaga sejumlah anggota kepolisian. Kerabat serta tetangganya datang silih berganti ke rumah beratap anyaman bambu itu.

Tosan menjadi korban penganiayaan kelompok preman pro tambang, 26 September 2015. Akibat luka-lukanya, Tosan sempat menjalani perawatan di RS Saiful Anwar, Kota Malang selama 17 hari. Dia juga harus menjalani operasi. Setelah dinyatakan pulih, Tosan kemudian pulang ke Lumajang pada Selasa malam, 12 Oktober 2015 dengan didampingi LPSK.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

12 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

15 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

DPR Resmi Tetapkan 7 Anggota LPSK Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

27 hari lalu

DPR Resmi Tetapkan 7 Anggota LPSK Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

DPR telah menyelenggarakan proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap 14 calon anggota LPSK pada 1-2 April 2024.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

35 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya