Pendopo balai Desa Selok Awar-awar Lumajang yang menjadi tempat penganiayaan Salim Kancil. TEMPO/Ika Ningtyas
TEMPO.CO, Lumajang - Investigasi lembaga penggiat lingkungan mulai Walhi, Jatam, KontraS, KPA, Pilnet, Elsam, LBH Jakarta dan Pilnet, menemukan bahwa PT IMMS merupakan grup usaha Asia Resources Holding, sebuah perusahaan yang bergerak di pertambangan pasir besi yang berpusat di Hongkong. “Perusahaan ini terdaftar di Bermuda,” Direktur Eksekutif Daerah WALHI Jawa Timur, Ony Mahardika, Rabu 7 Oktober.
Dalam laman perusahaan itu www.asiaresources899.com, Asia Resources Holding telah mengakuisisi 55% dari perdagangan bisnis pasir besi di Indonesia sejak tahun 2010. Bisnis perusahaan melibatkan dalam pertambangan manajemen, penjualan dan bantuan untuk ekspor pasir besi di Indonesia, dan menjualnya kembali ke Cina atau pembeli lainnya dan pabrik baja.
Setelah terbentuk pada 2008, setahun kemudian PT IMMS langsung memperoleh Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi melalui SK Bupati Lumajang : 503/904/427.14/2009 seluas 8.495,6 ha.
Pada 2010 Bupati Lumajang langsung mengeluarkan SK bernomor 503/436/427.14/2010 tentang IUP Produksi kepada PT IMMS seluas 1195 Ha. Pada 2011, Bupati Lumajang kembali mengeluarkan IUP Produksi kepada PT. IMMS melalui SK Bupati : 188.45/224/427.12/2011 seluas 872,1 Hektar.
<!--more--> Menurut Ony, PT IMMS (40 persen saham) bersama Mighty Kingdom Investmen (55 persen saham) dan Empire Bridge Asset (5 persen saham) kemudian membentuk perusahaan penjualan pasir besi dan transportasi, PT Dampar Golden Internasional (DGI). PT DGI tersebut memperoleh izin penjualan dan transportasi dari Gubernur Jatim dan Kepala Kordinasi dan Investasi (BKPM) pada Desember 2012.
Menurut Ony, melalui PT Dampar Golden International itulah pasir besi Lumajang yang diproduksi PT IMMS ditampung dan diekspor. PT IMMS mengekspor sebesar 10.000 metrik ton pasir besi melalui pelabuhan Probolinggo menuju pelabuhan Qindao Cina. Pelabuhan Qindao ini masuk dalam 10 pelabuhan terbesar di dunia.
Laman PT Dampar Golden Internasional, http://www.dampargolden.com, menjelaskan, bahwa PT IMMS memberikan hak eksklusif kepada PT. Dampar Emas Internasional untuk mengelola dan mengatur semua kegiatan termasuk penjualan dan pemasaran pasir besi. PT. Dampar Emas Internasional kemudian mendirikan kantor perwakilan di Hong Kong untuk memudahkan penjualan di pasar internasional.
Dalam sehari PT Dampar menghasilkan sekitar 800 ton pasir besi yang belum diolah. Perusahaan ini bertahap akan meningkatkan produksi dari tingkat awal 5.100 ton pasir besi mentah dan 3.000 ton konsentrat besi per hari.