Tragedi Aceh Singkil: 10 Orang Jadi Tersangka Pembakaran Gereja

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 16 Oktober 2015 05:34 WIB

Petugas medis memasang infus pada pasien Uyung (27), korban tembak pada konflik di Aceh Singkil, saat dirujuk di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh, 14 Oktober 2015. ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO , Jakarta:Kepolisian RI menetapkan sepuluh orang tersangka dalam penyerangan gereja di Aceh Singkil, Aceh. Tiga di antaranya telah ditahan di Kepolisian Daerah Aceh dan tujuh lainnya masih dalam pengejaran. Mereka yang ditahan antara lain berinisial S, N, dan I. Ketiga orang yang berasal dari kalangan masyarakat setempat ini menjadi tersangka perusakan dan pembakaran gereja. "Kami juga sudah kantongi nama provokatornya, tapi masih dalam Daftar Pencarian Orang," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan saat ditemui di kantornya, Kamis, 15 Oktober 2015.

Dari ketujuh DPO, Anton mengklaim Polri telah mengetahui posisi lima DPO. "Harus kami lacak secara elektronik, belum dapat kami umumkan," ujarnya.

Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti pun telah meninjau lokasi kejadian penyerangan gereja HKI di Singkil. Dalam kunjungannya tersebut, Badrodin mengecek lokasi kejadian serta memberikan arahan kepada anggota Polri di Aceh untuk segera menuntaskan kasus tersebut. "Upaya mediasi melalui pertemuan dengan masyarakat, tokoh masyarakat, Pemerintah Daerah, Polri, dan Tentara Nasional Indonesia," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto.

Hingga saat ini, Polri telah memeriksa 45 saksi yang berada di lokasi kejadian. Lebih jauh Agus bercerita kondisi di Singkil saat ini semakin kondusif dan aman. Namun, sebanyak 7.000 warga masih diungsikan ke desa Fak Fak, Saragi, Sumatera Utara. Mereka diungsikan di sejumlah gereja, tempat penampungan, serta ke sanak saudara.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, satu gereja dilaporkan dibakar massa di Desa Suka Makmur, Gunung Meriah, Aceh Singkil, Aceh, Selasa, 13 Oktober 2015. Badrodin menerangkan kericuhan ini berawal dari kesepakatan antara Pemda dan perwakilan masyarakat setempat terkait pembongkaran 21 gereja yang dianggap bermasalah karena tak memiliki izin. Mereka sepakat gereja yang dianggap illegal itu akan dibongkar pada 19 Oktober mendatang. "Rupanya, masyarakat lainnya lainnya tidak mengakui perwakilan masyarakat yang berbincang dengan Pemda itu. Alhasil, terjadilah kerusuhan itu," ujarnya. "Persoalan ini sebenarnya sudah menjadi pembicaraan sejak empat bulan lalu."

Bentrok terjadi antarwarga tersebut menyebabkan satu korban tewas dan empat lainnya terluka, termasuk anggota TNI. Korban tewas, kata Badrodin, diperkirakan bukan terkena senapan angin berisi peluru gotri. "Tapi, untuk kebenarannya, kami akan cek ke laboratorium forensik."

Adapun sejumlah barang bukti disita antara lain 20 motor, tiga mobil pickup, tiga mobil cold diesel, kapak, bambu runcing, klewang, serta parang. Dari barang bukti tersebut, Badrodin menduga penyerangan telah direncanakan sebelumnya. Menurut dia, dalam situasi seperti ini biasanya beredar pesan singkat bernada provokatif.

Kasus bernada suku, agama, ras, dan antargolongan, itu bukan pertama kalinya terjadi di wilayah tersebut. Pembakaran gereja di Desa Siompin, Kecamatan Surou, juga pernah terjadi pada 2006 lalu. Masyarakat setempat tidak setuju ada rumah dijadikan tempat peribadatan.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Gempa Magnitudo 4,4 Akibat Aktivitas Megathrust Guncang Aceh Singkil

16 Februari 2024

Gempa Magnitudo 4,4 Akibat Aktivitas Megathrust Guncang Aceh Singkil

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Megathrust.

Baca Selengkapnya

Pilihan Puskesmas Singkil Utara demi Pelayanan

11 Desember 2023

Pilihan Puskesmas Singkil Utara demi Pelayanan

Puskesmas Singkil Utara memilih berlangganan fiber optic. Aparat Desa Gosong Telaga Selatan menggunakan hotspot dari ponsel.

Baca Selengkapnya

Suaka Margasatwa Rawa Singkil Aceh Kian Mencemaskan, Mengapa?

26 Juli 2023

Suaka Margasatwa Rawa Singkil Aceh Kian Mencemaskan, Mengapa?

Yayasan HAkA atau Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh menyatakan keadaan Suaka Margasatwa (SM) Rawa Singkil Aceh makin mencemaskan.

Baca Selengkapnya

Warga Kembali Beraktivitas Normal Usai Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Singkil

16 Januari 2023

Warga Kembali Beraktivitas Normal Usai Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Singkil

BNPB melaporkan aktivitas warga kembali normal usai gempa 6,2 magnitudo (M) di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Senin 16 Januari 2023

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M6,2 di Aceh Singkil, Guncangan IV MMI

16 Januari 2023

BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M6,2 di Aceh Singkil, Guncangan IV MMI

Sebagian warga yang terdampak mengatakan gempa membuat mereka terjaga lebih cepat dari tidurnya.

Baca Selengkapnya

Gempa Hari Ini: Aceh Singkil Diguncang Gempa Magnitudo 6,2

16 Januari 2023

Gempa Hari Ini: Aceh Singkil Diguncang Gempa Magnitudo 6,2

BMKG mencatat gempa hari ini berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh pada Senin 16 Januari 2023, pukul 05.30

Baca Selengkapnya

Info Gempa Terkini BMKG: Lombok, Jayapura, Aceh, dan Banten Lagi

11 Oktober 2022

Info Gempa Terkini BMKG: Lombok, Jayapura, Aceh, dan Banten Lagi

BMKG mencatat gempa terkini dari laut di selatan Banten terjadi pada Senin malam, 10 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Bergetar dari Singkil Sampai Berastagi, Ini Data BMKG

2 September 2022

Gempa Bikin Bergetar dari Singkil Sampai Berastagi, Ini Data BMKG

Gempa yang terjadi pada pukul 10.34 WIB tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Singkil dengan skala intensitas III-IV MMI.

Baca Selengkapnya

Info Gempa Terkini BMKG: Melonguane, Poso dan Aceh Singkil

21 April 2022

Info Gempa Terkini BMKG: Melonguane, Poso dan Aceh Singkil

BMKG mencatat tiga gempa menggetarkan sejumlah wilayah di Indonesia sepanjang hari ini, Kamis 21 April 2022. Sebagian sudah perulangan.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Usut Kasus Korupsi Pengadaan Bebek Senilai Rp 8,4 Miliar

23 Mei 2021

Polda Aceh Usut Kasus Korupsi Pengadaan Bebek Senilai Rp 8,4 Miliar

Penyidik Polda Aceh belum menetapkan tersangka di kasus dugaan korupsi pengadaan bebek di Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara.

Baca Selengkapnya