Rizal Ramli Kesal Peringkat ITB Terus Merosot

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 19:13 WIB

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Bandung - Alumnus ITB yang kini menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, merasa sedih karena peringkat almamaternya juga kampus negeri lain di Indonesia tak masuk urutan 600 besar. “Ini tragedi nasional. Jangan ngomong macem-macem, aneh-aneh, universitasnya saja nggak masuk 600 terbaik,” kata sarjana Teknik Fisika ITB tersebut di Aula Barat ITB, Kamis, 15 Oktober 2015.

Rizal heran dengan kondisi merosotnya peringkat ITB dibanding ketika zaman dulu ia mula kuliah pada 1978. “Kok bisa, bujet makin tinggi, yang pintar, doktor, master makin banyak, reputasi makin hancur,” ujarnya saat hadir sebagai salah seorang pembicara utama pada seminar tentang Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia Cerdas.

Ia memohon kepada Rektor ITB Kadarsah dan alumni untuk mencari terobosan baru agar peringkat ITB bisa masuk ke daftar 200 universitas di dunia. “Kalau nggak (bisa) jangan ngomong deh. Orang juga nggak nganggap kita. Apa ITB? UI? (Peringkat) 600 aja nggak masuk. Di dalam negeri merasa hebat, di luar negeri tidak ada apa-apanya,” ujar Rizal.

Tak hanya kesal, Rizal menyodorkan cara untuk memperbaiki reputasi kampus negeri di Indonesia. Pertama, ia minta perguruan tinggi meninggalkan cara-cara birokratis dan feodal. ITB juga diminta mendatangkan 10 dosen universitas kampus mitra di luar negeri untuk mengajar, begitu pula sebaliknya agar rating peringkatnya naik.

Dosen dari luar negeri itu, kata Rizal, perlu dibayar lebih dari gaji di negaranya untuk mengajar di sini. Ia menyatakan siap membantu pencarian dananya untuk pertukaran dosen tersebut. “Kalau ada kesulitan cari duitnya, kasih tahu saya, kita cari uang di luar bujet,” katanya.

Ketika berpidato dan ditanya, Rizal tidak secara jelas menyebutkan peringkat 600 kampus dunia yang dimaksud. Adapun data yang dikeluarkan lembaga pemeringkat perguruan tinggi Webometrics edisi Januari 2015 lalu, pada daftar peringkat 1.000 universitas terbaik dunia, UGM menempati peringkat 518, Universitas Indonesia di posisi 660, ITB di urutan 704, dan Universitas Brawijaya 738.

Peringkat Universitas Dunia Webometrics didasarkan pada gabungan indikator yang memperhitungkan volume maupun isi website, visibilitas, dan dampak dari publikasi website.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, ITB masih sulit bersaing masuk ke peringkat 200 dunia seperti Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dan Stanford University. Kategorinya harus dibuat rasional. “Pemeringkatan itu jangan semut diadu dengan gajah. Masukan ke lembaga pemeringkatan, harusnya dimasukkan dalam satu cluster,” ujarnya. Saat ini secara per bidang atau teknik, seni dan desain ITB masuk peringkat 50 besar dunia, adapun perminyakan dan informatika masuk 200 besar.

ANWAR SISWADI


Baca juga:
Geger Freeport, Inilah 5 Tanda yang Mencurigakan
Sambil Gebrak Meja, Rizal Ramli Tolak US$ 3 M dari Freeport

Berita terkait

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

3 jam lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

2 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

2 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

2 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya