Asap di Gunung Merbabu Muncul Lagi  

Reporter

Rabu, 14 Oktober 2015 15:35 WIB

Sejumlah titik-titik api kebakaran hutan lereng Gunung Merbabu terlihat dari Kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, 21 Agustus 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Boyolali - Belum genap sepekan setelah dipadamkan, kebakaran hutan di Gunung Merbabu kembali terjadi pada Rabu, 14 Oktober. “Asap kembali terlihat di hutan atas Dukuh Ngendro, Kecamatan Ngargoloka, Kecamatan Ampel,” ucap Komandan Komando Rayon Militer Ampel Kapten (Arm) Joko Priyatno.

Kepala Posko Penanggulangan Kebakaran Gunung Merbabu itu mengatakan kepulan asap terlihat dari Posko Remaja Pecinta Alam (Rempala) Merbabu, Dukuh Wonolelo, Desa Ngagrong, Kecamatan Ampel, sejak pukul 09.30. Menurut dia, kebakaran hutan di atas Dukuh Ngendro sebenarnya sudah dipadamkan relawan dan warga pada Selasa lalu.

Selain di hutan atas Dukuh Ngendro, pemadaman secara manual dengan cara mengorek semak-semak yang terbakar pada Selasa lalu dilakukan di hutan atas Dukuh Ganduman, Desa Sampetan, Kecamatan Ampel. Joko menduga api kembali berkobar di hutan atas Dukuh Ngendro karena wilayah tersebut diterpa angin kencang. “Lahan yang terbakar itu sifatnya mirip dengan gambut. Bagian atasnya memang padam, tapi bawahnya masih panas. Kena angin kencang bisa menyala lagi,” ujar Joko.

Dia memperkirakan api akan padam sendiri pada sore hari setelah angin mereda. Adapun hutan di atas Dukuh Ganduman hingga Rabu siang terpantau tidak mengepulkan asap.

Kebakaran hutan di Gunung Merbabu terjadi sejak 27 September lalu. Selain membakar hutan di sebagian wilayah Boyolali, api membakar hutan di atas Dukuh Cingklok, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Menurut data Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, total luas lahan yang terbakar mencapai 40-50 hektare.

Selain secara manual lewat jalur darat, pemadaman dilakukan dengan pengeboman air pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Selama dua hari itu, satu pesawat tipe Air Tractor yang didatangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengebom air sebanyak 14 kali. Sekali terbang, pesawat yang dioperasikan PT ASI Pudjiastuti Aviation, maskapai penerbangan milik Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, tersebut menumpahkan 3.200 liter air.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Boyolali Kurniwawan Fajar Prasetyo menuturkan pengeboman air dinilai efektif memadamkan kebakaran hutan di Gunung Merbabu. “Lokasi kebakaran itu sulit dijangkau karena berupa tebing-tebing curam,” katanya.

Meski demikian, pemadaman melalui jalur darat terus dilakukan setelah pengeboman air dari udara.

Joko menjelaskan, selama masih terjadi kebakaran hutan, pemerintah desa di Kecamatan Ampel dilarang membuka akses jalur pendakian. “Di Ampel tidak ada jalur pendakian resmi. Tapi, kalau sampai ada pendaki yang nekat melintasi jalur tidak resmi, kepala desa yang mengizinkannya harus berhadapan dengan saya,” ucap Joko.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Wisnu Wibowo berujar, ada empat jalur pendakian di Gunung Merbabu. Jalur pendakian pertama di Kecamatan Selo, Boyolali. Kedua, jalur pendakian Wekas, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Dan yang ketiga dan keempat masing-masing jalur pendakian Cuntel dan Thekelan di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. “Semua jalur pendakian ditutup sejak Agustus,” tuturnya.

Keempat jalur pendakian ke puncak gunung berketinggian 3.155 meter di atas permukaan laut itu, kata Wisnu, baru akan dibuka setelah kondisi hutan aman. "Selama masih terjadi kebakaran hutan, kondisi jalur pendakian kami evaluasi terus tiap pekan," ucapnya.

DINDA LEO LISTY




Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

18 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

47 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

48 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

52 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya