Cetakan Tapak Tangan dan Kaki Jokowi Masuk Museum

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 13 Oktober 2015 16:50 WIB

Presiden ketiga RI, BJ Habibie berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 13 Oktober 2015. Pertemuan dua tokoh nasional tersebut diawali dengan makan siang bersama. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Tapak tangan dan kaki Presiden Joko Widodo diabadikan dalam sebuah cetakan dari tanah liat. Tapak itu akan dipasang di Museum Taman Pintar, Yogyakarta. Semua Presiden RI sebelumnya, kecuali Presiden Sukarno, sudah memiliki "peninggalan" tapak kaki dan tangan di museum tersebut.

"Terima kasih kepada Pak Jokowi yang berkenan melengkapi koleksi Taman Pintar, Yogyakarta. Baru saja ditorehkan oleh beliau monumen tapak tangan dan kaki beliau," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Istana Merdeka, Selasa, 13 Oktober 2015.

Pencetakan tapak tangan dan kaki itu berlangsung di teras Istana Merdeka. Presiden Jokowi lebih dulu menaruh dua tangannya di sebuah cetakan berbentuk persegi yang diletakkan di sebuah meja. Karena cetakan lumayan keras, Jokowi beberapa kali menekan tangannya agar tercetak dengan sempurna.

Setelah itu, dengan tidak beralas kaki, Presiden menaruh dua kakinya di cetakan persegi yang diletakkan di sebelah meja. Presiden beberapa kali menekan kakinya ke cetakan. Setelah selesai, Presiden mencuci tangan dan kaki.

Wali Kota Haryadi berucap, cetakan tapak tangan dan kaki dari tanah liat itu nantinya diubah menjadi berbahan dasar perunggu. Ini akan melengkapi koleksi tapak tangan dan kaki Presiden Indonesia sebelumnya, yaitu Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrachman Wachid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain tapak tangan dan kaki, Presiden Jokowi meninggalkan pesan di Taman Pintar. Pesan yang ditulis Jokowi berbunyi, “Untuk menjadi bangsa yang besar, perlu generasi muda yang sehat dan pintar.”

Pesan tersebut akan dicetak di perunggu. Presiden rencananya juga akan menyumbangkan kemeja kotak-kotak serta kemeja putih kepada Museum Taman Pintar. "Baju kotak-kotak akan menjadi koleksi museum," tutur Haryadi.

ANANDA TERESIA




Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

11 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

15 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya