Bantu Indonesia, Jepang Kirim Bahan Kimia Pemadam Kebakaran  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 12 Oktober 2015 13:33 WIB

Sejumlah prajurit Kostrad menyelesaikan pembuatan embung penampung air di lahan gambut bekas kebakaran di Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar, Riau, 9 Oktober 2015. BNPB melakukan pembangunan embung di lahan gambut yang berisiko kebakaran sebagai penampung air. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta - Bantuan dari negara tetangga untuk memadamkan kebakaran yang menyebabkan bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan terus berdatangan. Kali ini bantuan pemadaman datang dari Jepang. Namun, berbeda dengan negara lain yang memberikan bantuan berupa pesawat water bombing untuk pemadaman kebakaran hutan, Jepang mengirimkan bantuan berupa bahan kimia pemadam api.

"Dari Jepang tidak akan memberikan bantuan helikopter atau pesawat, tapi bahan kimia untuk pemadaman api," kata Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kompleks Istana, Senin, 12 Oktober 2015.

Menurut dia, hingga kini pemerintah Jepang masih berkoordinasi dengan Kepala BNPB dan Kementerian Luar Negeri untuk pemanfaatan bahan kimia tersebut. "Kami minta supaya ada orang yang bisa menjelaskan prosedur penggunaannya," kata Sutopo.

Selain Jepang, Sutopo mengatakan negara yang sudah memberikan bantuan adalah Singapura, Malaysia, dan Australia. Menurut dia, Malaysia memberikan bantuan berupa satu unit pesawat Chinoox. Pesawat sudah dikirim sejak Jumat pekan lalu. Singapura, kata dia, juga sudah mengirimkan satu unit helikopter jenis Chinook yang sudah tiba pada Sabtu lalu. "Bantuan Malaysia beroperasi efektif lima hari sementara Singapura 15 hari," katanya.

Australia, kata Sutopo, mengirim bantuan berupa pesawat berjenis L100 yang memiliki kelas yang sama dengan Hercules. Pesawat untuk water bombing ini berkapasitas 15 ribu liter. Sutopo mengatakan pesawat dari Australia diperkirakan tiba pada Rabu mendatang dan beroperasi selama lima hari.

Sutopo mengatakan pesawat dari Australia hanya beroperasi selama lima hari untuk memadamkan kebakaran di Indonesia karena pesawat itu harus digunakan untuk memadamkan kebakaran di New South Wales, Australia. "Di New South Wales juga sedang terbakar, jadi pesawat ini akan dikembalikan untuk digunakan di sana," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya