Gunakan Bius Ikan, 16 Nelayan Terancam 5 Tahun Bui  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 11 Oktober 2015 13:26 WIB

Polair Banyuwangi mengamankan 3 nelayan yang menggunakan potasium dalam mencari ikan. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Makassar - Penyidik Kepolisian Resor Selayar menetapkan 16 tersangka kasus penangkapan ikan menggunakan alat bius, Minggu, 11 Oktober 2015. Mereka merupakan nelayan, juragan, pemilik kapal, dan penadah ikan hasil tangkapan. Belasan orang itu ditangkap di berbagai tempat di Selayar. Hingga kini, mereka masih menjalani pemeriksaan di Markas Polres Selayar. Kepala Polres Selayar Ajun Komisaris Besar Said Anna Fauza mengatakan polisi menjerat 16 nelayan itu dengan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. "Akibat perbuatannya, para pelaku pembius ikan itu terancam 5 tahun penjara dan denda Rp 2 miliar," ucap Said.

Penyidik Polres Selayar membuat dua laporan ihwal tindak pidana penangkapan ikan secara ilegal tersebut. Kendati masih satu jaringan, mereka melakukan kejahatannya secara berbeda dengan menggunakan dua kapal jenis jolloro. Mulanya, polisi menciduk 14 orang di perairan Barat Dodaia, Dusun Tile-tile, Desa Patikarya, Kecamatan Bonto Sikuyu, Sabtu kemarin sekitar pukul 02.30 Wita. "Mereka tertangkap tangan," ujarnya.

Dari tangan mereka, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa 2 kapal, 2 peti gabus ikan campuran, 1 botol potasium, keramba terapung, keramba tenggelam, kompresor, dan 10 telepon seluler. Barang bukti itu dibawa ke Markas Polres Selayar, kecuali kapal yang dititipkan di Pelabuhan Benteng.

Polisi lantas melakukan pengembangan guna mengetahui asal potasium dan penadah ikan hasil tangkapan. Hasilnya, kepolisian berhasil menciduk Abu dan Apeng. Said menuturkan pihaknya berhasil mengungkap komplotan nelayan pembius ikan itu setelah melakukan penyelidikan selama dua minggu terakhir. "Kami buntuti dan lakukan pengintaian pada tengah malam," katanya.

Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengapresiasi tindakan tegas Polres Selayar yang mengungkap komplotan nelayan pembius ikan. Kepolisian, ucap dia, akan terus melakukan penegakan hukum atas praktek penangkapan ikan secara ilegal yang cukup banyak ragamnya. Selain menggunakan alat bius, para pelaku penangkapan ikan secara ilegal memakai cantrang, pukat harimau, atau bahan peledak.

TRI YARI KURNIAWAN




Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

2 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

14 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

23 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

42 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

44 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

44 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

44 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

45 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya