Penyidik KPK Cek Alat e-KTP di Bangkalan  

Reporter

Selasa, 6 Oktober 2015 10:49 WIB

Petugas Dinas Kependudukan Kota Yogyakarta mengambil data dari penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kota Yogyakarta untuk pembuatan e-KTP di Rutan Yogyakarta, Jumat (30/3). Sebanyak 66 penghuni rumah tahanan ini terdaftar untuk pembuatan eKTP. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Bangkalan - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa alat kartu tanda penduduk elektronik di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Ketua tim penyidik KPK, Novel Baswedan, mengatakan pemeriksaan tersebut untuk mengembangkan penyelidikan kasus korupsi pengadaan alat KTP elektronik dengan tersangka Sugiharto, Direktur Pengelola Informasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri.

"Lebih detilnya tanya Humas KPK," kata Novel, kepada wartawan, Senin malam, 5 Oktober 2015. Kata Novel, tidak hanya di Bangkalan, pemeriksaan serupa juga dilakukan di sejumlah daerah.

Kepala Bidang Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bangkalan Djajus Sayuti mengatakan pemeriksaan berlangsung selama empat jam, mulai pukul 16.00 WIB. Penyidik KPK, kata dia, memastikan apakah jumlah peralatan KTP elektronik yang diterima sesuai atau tidak. "Penyidiknya tiga orang," kata dia.

Menurut Djajus, Kabupaten Bangkalan menerima bantuan sebanyak 32 set alat KTP elektronik. Alat itu terdiri dari CPU, layar monitor, alat tanda tangan serta pemindai sidik jari dan iris mata. Kata dia, alat itu telah dibagikan ke-18 kecamatan yang sebagian mendapat dua perangkat.

Dalam kasus pengadaan alat KTP elektronik, Sugiharto diduga melakukan penyalahgunaan wewenang. Hitungan sementara KPK menyebutkan akibat perbuatan melawan hukum itu negara rugi hingga Rp 1,12 triliun.

Adapun nilai proyek pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012 sebesar Rp 6 triliun.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

11 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

11 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

14 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

14 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

17 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

23 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

1 hari lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya