Pungutan Go Cap Minyak Tanah Berasal dari Menteri ESDM

Reporter

Editor

Kamis, 15 Desember 2005 05:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), K. Paembonan, menyatakan Surat Edaran Mendagri tentang pungutan Rp 50 per liter minyak tanah berawal dari permintaan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Menurut Paembonan, Depdagri sebagai koordinator nasional penyelenggara pemerintahan di bidang pembinaan dan pengawasan, hanya memfasilitasi permintaan tersebut. "Menteri E&SDM sejak 2001 meminta Depdagri untuk mengkoordinasikan pendistribusian dan pengawasan minyak tanah,"ujarnya.Pungutan Rp 50 liter, adalah komponen harga yang masuk dalam Harga Eceran Tertinggi (HET). Pungutan tersebut, karena dalam APBN dan APBD tidak ada anggaran khusus untuk bidang pengawasan distribusi. "Sebelumnya tidak ada biaya pengawasan, Rp 50 ini untuk biaya pengawasan. Rp 50 ini sifatnya situasional dan tidak berlanjut,"kata Paembonan.Paembonan menyatakan, program pungutan tersebut sudah berakhir maksimal akhir Desember. "Karena pada saat yang sama, anggaran Departemen E&SDM 2006 sudah mencantumkan biaya distribusi,"katanya. Paembonan dan Ketua Umum Hiswana (Himpunan Wira Usaha Migas Nasional), Muhammad Nur Adib, diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Menurut Adib, saat ini sudah terkumpul Rp 10 miliar berasal dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan, NTB, NTT Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua. Adib mengungkapkan Hiswana tidak mendapatkan bagian dari dana itu karena dana tersebut langsung disetorkan ke rekening Pemda. "Memang masuk rekening khusus dulu sebelum ke Pemda, tapi kami tidak mendapat bagian,"katanya.Menurut Adib, pungutan Rp 50 per liter baru berlaku sejak 1 Oktober 2005. Program itu muncul karena pemerintah kesulitan anggaran. "Jadi dibebankan ke sana, tapi itu dianggap tidak benar oleh legislatif,"katanya. Hiswana, sama sekali tidak mengelola dana tersebut dan hanya mendapat surat perintah berdasarkan SE Mendagri. "Kami hanya meneruskan dana itu ke rekening Pemda masing-masing,"ujar Adib.Thoso Priharnowo

Berita terkait

Viral Video Polisi Diduga Melakukan Pungli di Gerbang Tol, Polda Metro: Sabar Ya

22 Juli 2022

Viral Video Polisi Diduga Melakukan Pungli di Gerbang Tol, Polda Metro: Sabar Ya

Polda Metro Jaya menyelidiki viral video dugaan aksi pungutan liar atau pungli yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi terhadap para sopir truk.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Imbau Tak Ada Pungli di Objek Wisata Kabupaten Kediri

18 Juni 2021

Mas Dhito Imbau Tak Ada Pungli di Objek Wisata Kabupaten Kediri

Untuk pengelolaan wisata, Pemkab Kediri sudah menggunakan sistem Transaksi Non Tunai (TNT). Sistem berbasis elektronik ini meminimalisir praktik pungutan liar.

Baca Selengkapnya

Purnomo Yusgiantoro: RI Butuh Badan Pengelola Hulu Migas Independen Berdasar UU

5 Juni 2021

Purnomo Yusgiantoro: RI Butuh Badan Pengelola Hulu Migas Independen Berdasar UU

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro menilai Indonesia masih membutuhkan migas untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.

Baca Selengkapnya

Hendi Sidak Kantor Kelurahan, Kembalikan Uang Pungli

26 April 2021

Hendi Sidak Kantor Kelurahan, Kembalikan Uang Pungli

Melalui sistem #LaporHendi, Walikota Semarang Hendrar Prihadi mendapat laporan adanya pungli Rp 300 ribu oleh oknum pegawai Kelurahan Muktiharjo Kidul.

Baca Selengkapnya

Pungli di Terminal Baranangsiang, BPTJ: Masalah Sosial Sejak Dulu

29 Desember 2019

Pungli di Terminal Baranangsiang, BPTJ: Masalah Sosial Sejak Dulu

"BPTJ tidak mungkin menyelesaikan sendiri," kata Kepala Humas BPTJ Budi Rahardjo soal dugaan pungutan liar di Terminal Baranangsiang.

Baca Selengkapnya

Pungli Merajalela di Tanjung Priok, Begini Langkah Bea Cukai

18 Desember 2019

Pungli Merajalela di Tanjung Priok, Begini Langkah Bea Cukai

Praktik pungli berupa pemberian uang rokok saat proses penanganan kontainer diduga masih eksis di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Pungli Masih Marak di Tanjung Priok, Ini Langkah Kemenhub

16 Desember 2019

Pungli Masih Marak di Tanjung Priok, Ini Langkah Kemenhub

Praktik pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta ternyata masih marak.

Baca Selengkapnya

Bangun PLTN untuk Suplai Listrik, Jokowi Disarankan Survei Ulang

29 November 2019

Bangun PLTN untuk Suplai Listrik, Jokowi Disarankan Survei Ulang

Usul pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir sempat digagas pemerintah 15 tahun silam dengan mengambil titik lokasi di kawasan Gunung Muria.

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri ESDM Ini Sebut PR Ahok di Pertamina Berat

28 November 2019

Mantan Menteri ESDM Ini Sebut PR Ahok di Pertamina Berat

"Ingat ya, dia (Ahok) posisinya komisaris, bukan direksi."

Baca Selengkapnya

Penyelundup Narkoba Dorfin Felix Ceritakan Biaya Hidup di Rutan

14 Agustus 2019

Penyelundup Narkoba Dorfin Felix Ceritakan Biaya Hidup di Rutan

Dorfin mengaku kerap memberikan uang kepada petugas jaga dengan nominal Rp100 ribu-Rp200 ribu.

Baca Selengkapnya