Lambang Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika, yang terdapat di Lobi Markas Besar CIA di Langley. cia.gov
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat militer dari Pro Patria, Hari Priyantono, memastikan ada keterlibatan Badan Intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), dalam Gerakan 30 September (G30S) 1965.
Dokumen itu, menurut Hari, secara kuat membuktikan keterlibatan CIA dalam peristriwa yang memakan banyak korban jiwa itu. Dokumen yang ada di tingkat Internasional tersebut, menurut Hari, mengarah pada konspirasi militer antara CIA dengan Angkatan Darat Indonesia.
"Bahkan bukan hanya keterlibatan CIA, melainkan keterlibatan Amerika dalam kejatuhan Soekarno," kata dia.
Anton Aliabbas juga membenarkan keterlibatan CIA dalam G 30S. Pengamat militer dari Digimed Karya Imaji ini mengatakan gerakan itu tidak terlepas dari perang dingin yang terjadi antara Amerika dengan Uni Soviet.
Dari dalam negeri sendiri, Anton menyebut Soekarno dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sedangkan tentara Indonesia tidak suka dengan PKI, bahkan ada rivalitas dalam kubu TNI.
"Akan tetapi, ada upaya dari Amerika untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Soekarno melalui militer Indonesia," katanya.