TEMPO.CO, Palangkaraya - Pembangunan sekat kanal dan embung guna mengendalikan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah hingga saat ini sudah mencapai panjang sekitar 9,5 kilometer.
Pembangunan sekat kanal yang merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo saat memantau kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah pada 23 September lalu, pengerjaannya terus dikebut dengan melibatkan ratusan prajurit TNI.
Marianitha, juru bicara Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kalimantan Tengah, mengatakan kemajuan pengerjaan sekat kanal dan sodetan yang dibuat sekitar jalan layang di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, itu progres pekerjaannya per tanggal 1 Oktober 2015, untuk kanal pada sisi kanan panjangnya sudah mencapai 5.250 meter dan sisi kiri 4.250 meter. Selain itu pembuatan sodetan dan embung telah mencapai 18 buah.
“Pembangunan kanal itu nantinya dimaksudkan untuk mengontrol air sehingga pada musim kemarau pun air tersedia dan bisa untuk membasahi gambut. Selain itu pembuatan embung berfungsi sebagai bak penampungan air yang bisa dijadikan sumber pemadaman api kalau ada kebakaran,” ujarnya, Jumat, 2 Oktober 2015.
Marinitha menjelaskan, untuk membangun sekat kanal dan embung kesemuanya dilakukan personel dari TNI dengan jumlah mencapai 196 personel. Rinciannya, dari Denzipur 8 sebanyak 37 orang, Zipur 6 sebanyak 2 orang, Marinir 15 orang, Bekang 11 orang, Zibang 2 orang, dan Kostrad 129 orang. "Mereka juga menggunakan 13 ekskavator," ujar Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah itu.
Sementara itu, akibat terdampak asap kebakaran hutan, saat ini jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kalimantan Tengah semakin meningkat. Selama September ini saja jumlah penderitanya telah mencapai 15.528 orang.
Ada empat daerah yang jumlah penderitanya di atas seribu orang yaitu Palangkaraya 3.345 orang, kemudian Kabupaten Kotawaringin Timur 2.523 orang, Barito Selatan 1.739 orang, dan Kotawaringin Barat 1.661 orang.
Dari pantauan Tempo hari ini, kabut asap yang menyelimuti Palangkaraya kondisinya tidak berubah dan tetap pekat. Jarak pandang saat ini sekitar seratus meter. Dan masyarakat pun masih tetap harus menggunakan masker penutup hidung bila harus beraktivitas di luar ruangan.
KARANA W.W.
Berita terkait
Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut
15 Maret 2024
Banjir di Kabupaten Barito Selatan mencapai 3,45 meter. Pemerintah Kota Palangkaraya mulai memberi bantuan kepada warga korban banjir.
Baca SelengkapnyaMalaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.
Baca SelengkapnyaPalangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?
9 Oktober 2023
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda
7 Oktober 2023
Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia
7 Oktober 2023
Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.
Baca SelengkapnyaAsap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini
2 Oktober 2023
Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaDikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah
28 September 2023
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.
Baca SelengkapnyaKarhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman
29 Agustus 2023
Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya
20 Agustus 2023
Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).
Baca SelengkapnyaRibuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada
8 Juni 2023
Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.
Baca Selengkapnya