Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat menyampaikan Pidato Kebudayaan di hadapan 700 peserta Forum Pemimpin Muda Dunia yang berasal dari 90 negara di markas PBB New York, Amerika Serikat, 18 Agustus 2015. TEMPO/Nanang Sutisna
TEMPO.CO, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta berencana mengalokasikan lahan seluas 17 ribu hektare untuk kawasan pertanian. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan akan melindungi lahan pertanian tersebut dari industri dan perumahan.
"Lahan pertanian seluas 17 ribu hektare akan kami jadikan sebagai lahan abadi," kata Dedi kepada Tempo, Kamis, 1 Oktober 2015.
Upaya melindungi lahan pertanian tersebut, menurut Dedi, dengan cara menerbitkan payung hukum berupa peraturan daerah tentang rancangan umum tata ruang dan rancangan daerah tata ruang.
"Dalam peraturan daerah tersebut akan ditegaskan bahwa tak boleh sejengkal pun lahan pertanian beralih fungsi," ujarnya.
Bahkan, Dedi menambahkan, pihaknya kini sedang berupaya menambah luasan lahan pertanian dengan membuka lahan-lahan tidur menjadi produktif yang luasnya bisa mencapai ribuan hektare. Langkah tersebut dilakukan untuk mempertahankan identitas budaya Sunda yang sangat mencintai dan menyukai tanaman padi dan makan nasi.
"Jadi, hari ini, isunya bukan lagi one day no rice. Tetapi, bagaimana supaya orang Sunda tetap menjaga kebiasaan mengkonsumsi nasi dengan ketersediaan pangan yang cukup bahkan berlimpah," kata Dedi.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Purwakarta, Tarsamana Wawan Setiawan, mengatakan pihaknya kini tengah melakukan perluasan lahan pertanian dengan mengubah lahan tidur menjadi lahan yang subur. "Target kami, luasnya mencapai 5.000 hektare tersebar di beberapa kecamatan," katanya.
Wawan optimistis upaya perluasan lahan abadi pertanian tersebut bisa terealisasi seluruhnya paling lambat pada medio 2016. Jika hal itu mewujud, total luas lahan abadi pertanian menjadi 17.500 hektare. Dengan areal lahan abadi pertanian seluas itu, Wawan meyakini, akan mampu menutupi kebutuhan beras lokal Purwakarta bahkan bisa surplus.
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
18 hari lalu
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.