Di Lubang Buaya, Jokowi Lihat Diorama G30S 1965  

Reporter

Kamis, 1 Oktober 2015 11:34 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo melihat diorama rumah penyiksaan usai upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 2015. Komandan upacara kali ini adalah Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo melakukan serangkaian kegiatan peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kesaktian Pancasila, Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur. Kegiatan diawali dengan upacara Hari Kesaktian Pancasila yang dipimpin Jokowi.

Upacara berlangsung sekitar 20 menit, dimulai pukul 08.00 WIB. Lalu Jokowi mengunjungi tiga situs yang ada di Monumen Kesaktian Pancasila, yaitu Lubang Buaya, Rumah Penyiksaan, dan Rumah Komando.

Situs pertama yang dikunjungi adalah Lubang Buaya. Letkol Laut (KH) Sukarni Marso mendampingi Jokowi. Sukarni menjelaskan secara detail peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) kepada Jokowi. Ia menceritakan tentang enam jenderal dan satu perwira pertama TNI yang disiksa lalu dimasukkan ke dalam lubang itu. Jokowi yang mendengarnya hanya mengangguk.

Situs kedua adalah Rumah Penyiksaan. Dalam rumah itu, terdapat diorama sekelompok prajurit yang diyakini sebagai anggota Pasukan Cakrabirawa dan Partai Komunis Indonesia sedang menyiksa tiga perwira TNI. Tiga perwira itu adalah Letnan Jenderal TNI Soeptapto, Mayor Jenderal TNI Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten CZI Pierre Andreas Tendean.

Lalu Jokowi diarahkan menuju Rumah Komando. Sukarni menjelaskan kepada Jokowi bahwa Rumah Komando dulunya merupakan tempat rapat koordinasi rencana pengkhianatan oleh PKI. Rumah berukuran sekitar 100 meter persegi itu hanya diisi dipan, meja, dan mesin jahit.

Terakhir, Jokowi dibawa melihat monumen tujuh pahlawan revolusi. Setelah melihat tiga situs itu, Jokowi menjamin keberingasan dalam peristiwa G30S tidak akan terulang lagi. "Pertama, kita tetap harus waspada. Jangan sampai ada kurangnya kewaspadaan sehingga peristiwa seperti ini terulang lagi, meskipun saya yakin tidak akan terjadi lagi," tutur Jokowi, Kamis, 1 Oktober 2015. "Dan kita berharap peristiwa G30S ini tidak akan terjadi lagi di bumi pertiwi kita."

REZA ADITYA



Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

2 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

6 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya