TEMPO.CO, Palembang - Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan makin tebal di Palembang dan daerah lain di Sumatera Selatan. Partikel abu terlihat beterbangan sepanjang hari, sehingga kualitas udara menjadi buruk. Meskipun demikian, belum ada warga yang dievakuasi pemerintah setempat. Sebab, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menganggap belum perlu melakukan evakuasi warga.
"Sejauh ini belum," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Pemprov Sumatera Selatan Untung Erdian Syahri, Kamis, 1 Oktober 2015.
Untuk saat ini, perlindungan warga terhadap bahaya kabut asap masih sebatas dengan pembagian masker dalam jumlah besar serta menyediakan fasilitas kesehatan bagi warga yang terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan gangguan kesehatan lain. Meski begitu, ucap Erdian, bila sewaktu-waktu diperlukan, pemerintah telah siap melakukan evakuasi warga.
Evakuasi yang akan dilakukan bukan dengan cara membawa warga keluar Sumatera Selatan, melainkan menampung warga di shelter atau ruang besar yang dilengkapi penyejuk dan penyaring udara. Evakuasi itu diperuntukkan bagi warga yang tak memiliki penyejuk udara di rumahnya. "Gubernur sudah menyatakan komitmennya soal itu."
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Agus Santosa menuturkan sebaran titik panas dan asap selama 24 jam terakhir masih terdeteksi di tiga kabupaten di Sumatera Selatan. Berdasarkan pada pantauan satelit Aqua dan Terra Modis, di Banyuasin terdapat 3 titik panas, Musi Banyuasin 6 titik panas, dan Ogan Komering Ilir 159 titik panas. "Jadi total masih ada168 titik di tiga daerah," ujar Agus.
Selain itu, jarak pandang masih sangat terbatas. Berdasarkan pada laporan cuaca Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pukul 08.00 tadi, jarak pandang hanya 200 meter.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita terkait
Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu
37 hari lalu
Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.
Baca Selengkapnya4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya
4 Januari 2024
Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.
Baca SelengkapnyaLibur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak
29 Desember 2023
Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.
Baca SelengkapnyaLiburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking
16 Desember 2023
Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaFenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG
18 November 2023
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.
Baca SelengkapnyaMalaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.
Baca SelengkapnyaIndeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim
30 Oktober 2023
Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.
Baca SelengkapnyaPalangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?
9 Oktober 2023
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda
7 Oktober 2023
Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia
7 Oktober 2023
Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.
Baca Selengkapnya