Pemerintah Diminta Ambil Kewenangan Penyelenggaraan Haji

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 30 September 2015 13:52 WIB

Petugas medis mengangkat Murodi Yahya Kasani (55), jamaah haji kloter pertama embarkasi Surabaya asal Kabupaten Magetan saat tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, 29 September 2015. Murodi merupakan korban musibah jatuhnya alat berat (crane) proyek pelebaran di Masjidil Haram. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim pengawas haji Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat, Khatibul Umam Wiranu, meminta Kementerian Agama berani mengambil sebagian kewenangan penyelenggaraan ibadah haji dari pemerintah Arab Saudi (muasasah). Alasannya, agar masalah yang terjadi selama ibadah haji bisa langsung ditangani Kementerian.

"Ketika seluruh kewenangan diambil alih oleh pemerintah Arab Saudi (muasasah), situasi ini jelas menyulitkan jemaah haji dari Indonesia. Persoalan yang muncul di lapangan saat wukuf di Arafah tidak dapat diatasi dengan cepat," kata anggota Komisi Agama DPR itu dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 September 2015.

Salah satu contoh kendala yang dihadapi Indonesia ketika wewenang pelaksanaan haji sepenuhnya ada di tangan pemerintah Arab Saudi adalah sulitnya petugas haji Indonesia mengevakuasi jemaah Indonesia saat tragedi Mina terjadi pada 24 September 2015. Tragedi Mina itu menyebabkan ratusan anggota jemaah meninggal akibat saling bertubrukan sebelum melempar jumroh di Jalan 204. Puluhan di antaranya merupakan jemaah Indonesia.

Khatibul meminta pemerintah Indonesia melobi pemerintah Arab Saudi agar diberi kewenangan melayani jemaah selama sepekan ibadah haji, yaitu 7-14 Zulhijah, seperti yang dilakukan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan diplomasi ini, kata Khatibul, pemerintah dapat menuntut pemerintah Arab Saudi membuka kamera tersembunyi (CCTV) untuk mengungkap penyebab tragedi Mina.

Khatibul juga berharap Indonesia diperbolehkan mengirimkan bantuan tim khusus identifikasi jenazah korban di Mina. "Tim ini menjadi rujukan data pasti berapa banyak korban meninggal, luka, dan hilang dengan disertai nama-namanya. Data dan informasi ini penting untuk tidak terjadi simpang-siur pemberitaan," katanya.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

6 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya