Gugatan Rp 1 M, Keraton Yogya Memediasi PKL dengan Penggugat

Reporter

Selasa, 29 September 2015 16:54 WIB

Ilustrasi. scpr.org


TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim hukum Keraton Yogyakarta akan mempertemukan lima pedagang kaki lima (PKL) dengan penggugatnya, Eka Aryawan, pada 2 Oktober 2015. Rencana pertemuan tersebut merupakan hasil pertemuan tim hukum keraton dengan lima PKL yang digugat Rp 1,12 miliar pada 29 September 2015 karena menempati lahan Keraton yang disewa dengan legitimasi Serat Kekancingan atas nama Eka di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.

“Karena PKL dan Eka belum pernah bertemu. Selama ini yang nemuin kuasa hukum penggugat,” kata pelaksana tugas Ketua Tim Hukum Keraton Achiel Suyanto saat ditemui seusai pertemuan tertutup di Ruang Pracimosono, Keraton Yogyakarta, Selasa, 29 September 2015.

Tujuan pertemuan tersebut, menurut Achiel, adalah mencari solusi bersama yang diinginkan para pihak tanpa melibatkan kuasa hukum masing-masing.

Kelima PKL membenarkan telah ada upaya musyawarah antara mereka dan penggugat. Hanya saja, setiap pertemuan musyawarah, penggugat selalu mewakilkan pengacaranya. Kecuali, saat penandatanganan kesepakatan yang disaksikan polisi pada 2013, Eka datang untuk ikut membubuhkan tanda tangan.

Para PKL juga menegaskan, mereka telah berada di luar lahan yang disewa Eka seluas 73 meter persegi. Hanya saja, ucap Achiel, pengukurannya secara manual. Dia pun menyarankan agar pengukurannya dilakukan dengan alat dari petugas ukur tanah.

“Kalau diukur dengan alat, bisa jadi luasnya lebih dari 73 meter persegi. Apalagi PKL menempati ujung lahan,” ujar Achiel.

Dia berharap PKL bersedia pindah dari lokasi tersebut dengan menerima tali asih atau uang kerahiman yang layak dari Eka. Dengan demikian, penyelesaian persoalan tersebut dilakukan secara damai, sebagaimana PKL yang pernah menempati lahan itu di sisi utara dan tengah.

Salah satu PKL, Agung Budisantosa, menuturkan para tergugat menerima tawaran tim hukum Keraton untuk bertemu dengan Eka. Namun mereka bersikukuh untuk tetap bisa diperbolehkan berjualan di sana. Selama ini, mereka membayar uang kebersihan Rp 7.500 per bulan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta.

“Kami tetap minta berjualan di sana, meski digugat Rp 1,12 miliar,” kata Agung, yang datang didampingi kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta.

PITO AGUSTIN RUDIANA




Video Terkait:





Advertising
Advertising

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

19 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?

Baca Selengkapnya

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

21 hari lalu

Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

30 hari lalu

78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

51 hari lalu

269 Tahun Yogyakarta Hadiningrat, Apa Isi Perjanjian Giyanti?

Perjanjian Giyanti berkaitan dengan hari jadi Yogyakarta pada 13 Maret, tahun ini ke-269.

Baca Selengkapnya