Petugas pemerintah mengambil gading gajah yang akan dihancurkan di Beijing, Cina, 29 Mei 2015. Pemerintah Cina menghacurkan 660 khg gading gajah yang berhasil dsita. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
TEMPO.CO, Jakarta - Situs belanja online Lazada sudah menindak seller yang menjual gading gajah secara online di situs mereka. Tindakan itu diambil menindaklanjuti petisi #RIPyongki pada laman change.org. "Kami telah menghentikan penjualannya pada website kami dan mengakhiri kontrak penjualan dengan seller yang bersangkutan," ujar co-CEO Lazada, Alexander Dardy, melalui Public Relation-nya Tania Amalia, Selasa, 29 September 2015.
Alexander mengungkapkan bahwa seller tersebut sudah melanggar UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi, sehingga telah melanggar syarat menjadi seller di Lazada, yakni tidak boleh melanggar semua peraturan lokal yang ada. Ia juga mengungkapkan pihaknya sudah mengambil langkah tegas terkait hal ini.
Dalam rilisnya Alexander juga menghimbau agar semua seller tidak mengulangi melakukan hal yang serupa. Ia juga memastikan apabila diemukan produk yang melanggar peraturan pihaknya akan langsung menghilangkan produk dan membatalkan kontrak yang bersangkutan.
Alexander justru berterima kasih dengan adanya laporan semacam ini. Ia menyatakan dengan adanya laporan dan tanggapan dari masyarakat diharapkan semua seller dapat memberikan yang kebih baik bagi konsumen. "Kami menganjurkan pada konsumen untuk dapat segera menghubungi Lazada apabila ada tanggappan. Semua saran dan input mengenai produk akan ditanggapi dan ditangani secara serius," kata Alexander.
Petisi yang dilayangkan kepada tiga pengelola toko online di Indonesia, yakni Lazada, Bukalapak, dan Tokopedia di laman situs change.org ini digagas oleh seorang dokter hewan Wisnu Wardana. Petisi ini diajukan terkait dengan ditemukannya produk berbahan gading gajah pada ketiga situs ini.
Penemuan produk ini lantas membuat viral di media sosial. Pasalnya, belum lama ini gajah bernama Yongki ditemukan mati diracun untuk diambil gadingnya. PPadahal Yongki sering membantu petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan untuk mencegah gajah liar yang masuk ke kampung dan perkebunan warga setempat. Tak heran berita kematian gajah satu ini, menjadi sorotan dalam dan luar negeri dengan hashtag #RIPyongki.
Selain Lazada, pihak Tokopedia melalui Media Relation Specialist-nya Antonia Adega juga menyatakan bahwa pihaknya telah menutup akun yang menjual barang tersebut. Secara tegas pihaknya mengatakan bahwa Tokopedia melarang penjualan produk berbahan gading gajah ini. Tokopedia juga menyesalkan sikap pihak yang telah menyalahgunakan sistem user generated content yang sebenarnya dimaksudkan untuk mempermudah transaksi jual beli online.
Pihak Tokopedia sendiri berharap kedepannya agar masyarakat dapat terus membantu pengawasan perdagangan online di situs tersebut. Ia mengungkapkan masayarakat dapat langsung melapor apabila ada produk yang tidak sesuai dengan sayarat dan ketentuat Tokopedia dan juga barang yang melanggar hukum. "Kami menyediakan fitur report di setiap laman tersebut," kata Tokopedia melalui Antonia.
Petisi yang digalang sejak 3 hari yang lalu ini hingga berita ini dibuat telah mendapat 23.652 pendukung per 29 September dari target 25ribu.