Penolak Tambang Dibunuh di Lumajang, Petani Blitar Berdemo

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 28 September 2015 18:00 WIB

Pengunjukrasa yang tergabung dari Serikat Petani Indonesia (SPI) melakukan aksi teaterikal untuk memperingati Hari Hak petani dan rakyat Indonesia depan Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (12/1). Dalam aksinya mereka menuntut dijalankannya reformasi agraria sejati oleh pemerintah. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Blitar - Sedikitnya seratus petani dan mahasiswa menggelar aksi turun jalan di Kota Blitar. Selain menuntut penyelesaian sengketa lahan dengan perkebunan, aksi ini mengecam pembunuhan dan penganiayaan pejuang agraria di Lumajang.

Barisan petani dan mahasiswa ini memulai beraksi di perempatan Lovi, Kota Blitar, Senin, 20 September 2015. Dengan membawa berbagai poster bertema sengketa agraria yang kerap mendera para petani, mereka melakukan orasi sambil membagikan selebaran. Aksi ini dilakukan sebagai peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September lalu.

Koordinator aksi Front Perjuangan Petani Mataraman (FPPM), Mohamad Triyanto, mengatakan para petani acap kali berada dalam posisi sulit saat berhadapan dengan pemilik modal atau negara sekalipun. Hingga kini, masih banyak persoalan sengketa agraria yang menempatkan petani sebagai kelompok marginal. “Kasus Lumajang menjadi bukti negara membiarkan petani berkonflik dengan pemilik modal,” ucap Triyanto, Senin, 28 September 2015.

Celakanya, ujar Triyanto, dalam kasus-kasus seperti itu, baik negara maupun aparat keamanan justru kerap menjadi anjing penjaga para pemilik modal yang bersikap intimidatif kepada petani. Karena itu, dia mendesak kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap Samsul alias Kancil, petani di Desa Selok Awar-awar, Lumajang, oleh preman pemilik penambangan pasir di wilayah Pantai Watu Pecak diusut tuntas. Aparat kepolisian dituntut membuktikan diri tidak menjadi beking pemilik tambang dengan menangkap pelaku pembantaian sadis itu.

Forum para petani ini juga menuntut penyelesaian sejumlah sengketa agraria yang melibatkan petani dan pemilik perkebunan di Blitar. Pemerintah diminta segera merealisasikan proses sertifikasi lahan kepada petani sebanyak 1.500 bidang sesuai kuota yang diberikan Badan Pertahanan Nasional. Sebab, para petani sudah mengelola dan menduduki lahan yang diklaim milik pihak perkebunan selama lebih dari 20 tahun.

“Kami juga mendorong kawan jaringan petani yang mengajukan judicial review terhadap Undang-Undang Perkebunan yang masih memasukkan pasal karet, yang mengkriminalkan petani,” tutur Triyanto.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

2 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

8 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

8 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

9 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

11 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

11 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

18 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

23 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

1 hari lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya