TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Dr Abdullah Bin Abdul Muhsin Al-Turki Abdullah membantah isu bahwa aksi-aksi terorisme yang terjadi di Indonesia, mendapatkan aliran dana dari negara Islam di Timur Tengah. Negara-negara Konferensi Islam (OKI), memang memberikan dana bantuan untuk Indonesia. Namun, pemberian dana itu bertujuan menjaga keseimbangan negara-negara Islam, terutama di bidang ekonomi, membantu kegiatan pendidikan serta kegiatan sosial. “Jadi bukan untuk masalah-masalah teroris,” kata dia seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas Wapres, Sabtu (10/12). Dalam pertemuan itu, dibahas berbagai hal mengenai isu-isu keislaman dan terorisme. Indonesia, menurut Abdullah, diharapkan bisa membantu memecahkan permasalahan terorisme tersebut. “Pada dasarnya kami menentang terorisme, dan di berbagai seminar maupun konferensi (internasional), kami telah membahas masalah itu, bahwa terorisme adalah diluar Islam,” kata Abdullah. Terorisme, kata dia, jelas bukan bagian dari ajaran Islam. Sebab Islam sendiri merupakan suatu agama yang mengajarkan kedamaian, keadilan dan kebaikan. “Oleh sebab itu, kami betul-betul menentang terorisme itu,” ujarnya. Selain Abdullah, anggota delegasi lainnya, antara lain Abdul Rahman Muhammad Dzahab, yang juga ketua lembaga dakwah Islamiyah Sudan dan Muhammad I'jazul Haq Bin Dhiya-Vihaq, menteri agama dan zakat Pakistan. Mendampingi Wapres, Menteri Agama Maftuh Basyuni dan mantan menteri agama Tarmizi Taher, yang saat ini menjabat Rektor Universitas Islam Al-Zahra. Dimas Adityo