TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Yudhoyono meminta semua perusahaan melindungi tenaga kerjanya, memberikan hak-hak dan kesejahteraan yang layak bagi mereka. "Jangan jadikan mereka mesin yang diabaikan upah dan kesejahteraannya," kata Presiden saat membuka seminar Lembaga Ketahanan Nasional, Jumat (9/12), di Istana Negara, Jakarta.Namun, agar perusahaan atau investor tidak terhambat dan mati, Presiden meminta para tenaga kerja tidak cepat unjuk rasa atau mogok meninggalkan pekerjaannya karena suatu masalah. "Bagaimana perusahaan mau untung? Pasti bangkrut, karena itu buntutnya PHK (pemutusan hubungan kerja) juga," kata Presiden.Guna melindungi hak-hak tenaga kerja dan melindungi perusahaan agar tetap berproduksi, Presiden meminta, pejabat yang berwenang membuat acuan yang baik tentang hubungan kedua pihak. "Kita lindungi, proteksi, dan tingkatkan kesejahteraan tenaga kerja," kata Presiden.Presiden juga meminta, proses investasi harus dilakukan transparan dan terbuka. Ini mulai dari tender sampai pelaksanaannya. Presiden juga mengaku sedang menyiapkan aturan berbisnis bagi pejabat negara. Dia mencontohkan, gubernur atau anaknya boleh atau tidak ikut tender. "Kalau adik gubernur menang tender, bukan karena kakaknya gubernur, kita akan tertibkan sehingga tidak ada fitnah," katanya. Sunariah