Johan Budi: Adnan Buyung Selalu Terusik oleh Ketidakadilan

Rabu, 23 September 2015 14:43 WIB

Pengacara, Adnan Buyung Nasution, di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta, 25 November 2011. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi Sapto Pribowo, turut berduka atas meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution. "Innalillahi wa innailaihi rojiun. Atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan ikut bela sungkawa yang mendalam atas wafatnya senior kita Bang Buyung Nasution. Semoga beliau diterima di sisi-NYA," kata Johan melalui pesan singkat, Rabu, 23 September 2015.

Menurut Johan, Buyung merupakan figur yang jiwanya selalu terusik jika melihat adanya ketidakadilan dalam penegakan hukum dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. "Dan selalu mengambil peran untuk ikut meluruskannya. Itu pandangan pribadi saya," ujarnya.

Buyung mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah, pukul 10.15 WIB, Rabu, 23 September 2015. Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu dirawat sejak Ahad, 20 September, karena komplikasi penyakit yang dideritanya.

"Mohon dimaafkan segala kesalahan Bapak, semoga mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya," kata putri Adnan, Pia Akbar Nasution, saat dihubungi, Rabu, 23 September 2015.

Kemarin, Pia menuturkan kondisi ayahnya itu kian membaik. Sejak Senin sore, Adnan dapat bernapas secara normal tanpa bantuan ventilator. Pia menerangkan ventilator tersebut hanya dihentikan sementara, sedangkan selang ventilatornya masih terpasang dalam mulut. Secara keseluruhan, kata Pia, kondisi Adnan berangsur membaik. Detak jantung dan organ tubuh lainnya berfungsi secara normal. Namun, Adnan belum dapat berbicara.

Sejak dirawat di RSPI, tubuh Adnan juga dipasang alat pencuci darah secara otomatis nonstop. Alat ini berfungsi untuk mengontrol cairan yang masuk ke dalam tubuhnya dan sebagai pencuci darah secara otomatis dalam tubuh Adnan.

Kondisi kesehatan Adnan mulai menurun sejak Desember tahun lalu. Dia menderita gagal ginjal lantaran sering mengkonsumsi obat darah tinggi dan hemodialisis. Sejak itu pun Adnan harus melakukan cuci darah tiga kali dalam sepekan.

Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) ini meninggal dunia di usia 81 tahun. Keluarga segera membawa jenazah Buyung ke rumah duka.

LINDA TRIANITA | MUHAMAD RIZKI | DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

1 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

2 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

5 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

5 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

9 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

12 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

18 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

20 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

1 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya