Kamera Pemantau di Alun-Alun Malang Untuk Pemilihan Walikota
Jumat, 1 Agustus 2003 20:29 WIB
TEMPO Interaktif, MALANG: Pelaksanaan pemilihan Wali Kota Malang, Jawa Timur, periode 2003-2008 dikhawatirkan rawan oleh keributan antarpendukung masing-masing calon. Untuk persiapan keamanan pemilihan kepala daerah di Kota Malang pada 28 Agustus mendatang bakal sangat ketat.
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat selama pemilihan wali kota berlangsung, sekitar 1.400 personel aparat keamanan disiagakan, terdiri polisi 900 orang dan 500 personel TNI. Kesiagaan tinggi ini akan didukung dengan menyiapkan kamera pengintai di titik-titik strategis.
"Alat pengintai dipasang untuk mengantisipasi bila ada kerusuhan sehingga kita bisa mendeteksi kejadian lebih awal," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Malang, AKBP Fatkhur Rahman, seusai rapat koordinasi pengamanan dengan pimpinan DPRD Kota Malang. Komandan Distrik Militer 0883 Kota Malang, Letkol Kav Arief Susilo, juga hadir.
Menurut Fatkhur, minimal ada tiga kamera pengintai yang masing-masing dipasang Bundaran Tugu di depan DPRD setempat, Alun-alun Merdeka, dan kawasan Jalan Borobudur. Ada pula empat alat detektor yang akan ditaruh di luar dan di dalam areal gedung DPRD Kota Malang.
Sistem pengamanan yang sudah disiapkan berupa penentuan tiga ring. Ring satu meliputi lantai dua gedung dewan, tempat pemilihan diadakan. Ring dua mencakup halaman gedung dewan, yang harus steril dari semua kendaraan. Sedangkan ring tiga berlaku untuk sepanjang Jalan Gajahmada, Jalan Kartanegara, dan Bundaran Tugu. "Massa pendukung hanya kami perbolehkan berada di ring tiga. Jika melanggar, kami tindak tegas," ujar Fatkhur menandaskan.
Disinggung soal dana keamanan sebesar Rp 200 juta, Kapolresta mengaku sudah cukup. Padahal, sebelumnya Polresta Malang terkesan ngotot mengajukan anggaran Rp 500 juta, termasuk untuk pembelian kamera pemantau.
Baik Fatkhur Rahman dan Arief Susilo mengharapkan kepada semua partai politik dan para kandidat untuk tidak mengerahkan massa pendukung sebelum hari pemilihan tiba. Soalnya, kata Fatkhur seolah menyindir, ada kandidat yang selalu dikawal puluhan anggotanya selama mengikuti proses pemilihan di gedung dewan. Kandidat itu, kata Fatkhur, adalah Peni Suparto, Ketua DPC PDIP Kota Malang.
abdi purmono-Tempo News Room