Gara-gara Patah Gigi, Hewan Kurban Tak Laku Dijual

Reporter

Senin, 21 September 2015 15:58 WIB

Hewan kurban domba bertanduk 4 yang dijual di Kota Tangerang, Banten, Rabu 24 September 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bandung - Perjalanan jauh dan udara panas membuat sebagian hewan kurban yang diangkut mengalami kelelahan. Hal ini dialami hewan kurban yang dijual Fadlan Wuri, yang mengangkut kambing dari Brebes ke Bandung.

"Hewan pesanan lemas ketika hendak diturunkan dari dalam truk. Bahkan salah satu kambing yang sudah dipesan calon pembeli tidak jadi dijual karena gigi kambing tersebut patah dan sekarat karena berdesakan di dalam truk," kata Fadlan, Senin, 21 September 2015.

Ilham, 36 tahun, calon pembeli, pun harus merelakan kambingnya ditukar dengan kambing lain. Alasannya, kambing pesanan yang sudah ia pilih mengalami patah gigi serius, sehingga tidak memungkinkan untuk dijadikan hewan kurban. Meski kecewa, ilham tetap memilih kambing lain yang ditawarkan untuk mengganti kambing tersebut. Pasalnya, Idul Adha yang sudah dekat membuat harga kambing di tempat lain lebih mahal.

"Sebenarnya kambingnya bukan yang ini. Tapi, karena kambing pesanan saya patah gigi, jadi diganti. Kayaknya sih ketimpa sama kambing lain pas di perjalanan. Soalnya, pas saya lihat, memang truk penuh sesak, sih," ujar Ilham.

Menurut Fadlan, 20 kambing yang ia bawa menuju Bandung tidak memiliki masalah kesehatan. Kambing-kambing tersebut lemas karena lamanya perjalanan dan panasnya udara saat ini. Upaya pencegahan stres pada hewan sudah ia lakukan dengan cara memperbanyak istirahat dan sesekali memberi air agar hewan tidak kepanasan. Selain itu, seminggu sebelum pengiriman, Fadlan memberikan vitamin kepada kambing-kambingnya agar tidak terserang stres perjalanan.

"Tahun lalu, saya juga kirim ke Bandung dan tidak ada masalah. Tahun ini saja yang begini. Cuaca yang panas membuat hewan kurban lemes. Kalau bak truk di tutup terpal, suhunya malah akan semakin lembap dan panas. Makanya sengaja tidak diberi atap penutup, supaya angin perjalanan juga bisa semilir," tutur Fadlan.

Akibat udara yang panas dalam perjalanan, Fadlan harus merogoh kocek lebih dalam. Selain untuk makan dan bensin, biaya yang ia keluarkan bertambah untuk istirahat para ternaknya. "Nambah ongkos, sih. Istirahat kan berkali-kali, ya bayar parkir, ya bayar juga air buat hewan. Kalau tidak istirahat, bisa jadi hewannya mati," katanya.

DWI RENJANI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

2 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

12 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

16 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

46 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah

Baca Selengkapnya

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

46 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

47 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

55 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

55 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

58 hari lalu

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya