Rapat Dengar Pendapat PLN dan DPRD NTT Ricuh

Reporter

Senin, 21 September 2015 14:40 WIB

Ilustrasi Listrik dan PLN. Getty Images

TEMPO.CO, Kupang - Rapat dengar pendapat antara Perusahaan Listrik Negara dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) berakhir ricuh, Senin, 21 September 2015. Masyarakat yang tidak puas atas jawaban PLN mengejar General Manager PLN Ricard Safkaur, yang kabur meninggalkan ruang rapat melalui pintu samping.

Masyarakat keberatan atas pemindahan cara pembayaran listrik dari pascabayar ke prabayar yang dilakukan secara sepihak oleh PLN. "Kami tidak puas," kata Muri Ratukore, warga Kota Kupang.

Ricard Safkaur, yang dikejar wartawan untuk dimintai tanggapan, berusaha mengelak dan hanya menjawab singkat. “Kami hanya jalankan aturan secara nasional dan semua sudah dibicarakan dengan DPR.”

Wakil Ketua DPRD NTT Nelson Matara mengatakan, dalam rapat dengar pendapat itu, telah disepakati empat rekomendasi yang harus dilaksanakan PLN dengan pelanggan. Pertama, migrasi dari pascabayar ke prabayar adalah pilihan bagi masyarakat, bukan menjadi kewajiban.

Kedua, pemblokiran yang dilakukan PLN harus dibuka kembali. Ketiga, pelanggan yang terkena blokir harus menyelesaikan kewajiban pembayaran di loket pembayaran yang disediakan PLN. Keempat, PLN harus menyiapkan format persetujuan pelanggan, baik yang menerima maupun menolak proses migrasi itu.

“Rekomendasi ini wajib dilakukan PLN terhitung mulai esok. Sebab, tadi dalam rapat saya sudah ketuk palu untuk mengesahkannya,” katanya.

YOHANES SEO

Berita terkait

Destinasi Wisata Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang yang Dikunjungi Jokowi

9 Desember 2023

Destinasi Wisata Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang yang Dikunjungi Jokowi

Presiden Jokowi mengunungi Kawasan Pantai Kelapa Lima, Kupang belum lama ini. Apa keistimewaan pantai ini?

Baca Selengkapnya

Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

24 November 2023

Beda dengan Bali, Kupang Terima Nyamuk Wolbachia Perangi Demam Berdarah

Pemerintah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan mendukung penggunaan nyamuk ber-Wolbachia untuk mengatasi penularan demam berdarah.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

17 November 2023

5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

Kupang memiliki berbagai kuliner yang patut dicoba. Simak daftarnya.

Baca Selengkapnya

Dorong Ekonomi NTT, Bank BTN Gelar Kupang Doldolu

22 Juli 2023

Dorong Ekonomi NTT, Bank BTN Gelar Kupang Doldolu

Pameran Kupang Doldolu melibatkan pengembang properti dan UMKM.

Baca Selengkapnya

Pekan Kedua Sekolah Jam 5 Pagi, Begini Kritik yang Pernah Datang dari Warga Kupang

6 Maret 2023

Pekan Kedua Sekolah Jam 5 Pagi, Begini Kritik yang Pernah Datang dari Warga Kupang

Hari ini, Senin 6 Maret 2023, memasuki pekan kedua penerapan kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi di Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Banjir Kupang, BPBD Terus Evakuasi Warga

25 Desember 2022

Banjir Kupang, BPBD Terus Evakuasi Warga

Hujan lebat yang terus mengguyur diprediksi membuat area yang terdampak Banjir Kupang bisa bertambah.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT G20, PLN Pamerkan 2 PLTS dan 33 PV Rooftop di Bali

1 November 2022

Jelang KTT G20, PLN Pamerkan 2 PLTS dan 33 PV Rooftop di Bali

PLN juga memasang PV Rooftop di 33 lokasi gedung PLN Grup dengan total kapasitas 890,55 kiloWatt peak (kWp).

Baca Selengkapnya

Duit Bantuan Korban Badai Seroja dan Dana CSR Rp1 Miliar Kota Kupang Raib

26 September 2022

Duit Bantuan Korban Badai Seroja dan Dana CSR Rp1 Miliar Kota Kupang Raib

Sekda Kota Kupang mengaku tidak tahu-menahu soal nasib bantuan dan dana CSR tersebut. Dipermasalahkan DPRD.

Baca Selengkapnya

2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

11 Juli 2022

2.265 Sekolah di NTT Siap Terapkan Kurikulum Merdeka

Ribuansekolah di provinsi itu mendaftar secara mandiri sebagai sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

Baca Selengkapnya

Kota Kupang Dirikan SPKLU untuk Dorong Kendaraan Listrik

3 Juli 2022

Kota Kupang Dirikan SPKLU untuk Dorong Kendaraan Listrik

PT PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur dilaporkan mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kota Kupang.

Baca Selengkapnya