Kisah Yasmudi Jadi Pemijat Sapi Selama 20 Tahun  

Reporter

Senin, 21 September 2015 14:36 WIB

Sejumlah sapi milik warga dijual di sebuah pasar Hewan Bekonang, di Sukoharjo, Jawa Tengah, 3 September 2015. Menurut pengakuan penjual, harga sapi naik sekitar 500 ribu rupiah dan akan meningkat jelang Hari Raya Idul Adha. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, Magelang - Seekor sapi jantan tampak meronta kesakitan sambil menggerak-gerakkan badannya, sapi itu sesekali melenguh. Di sampingnya tampak Yasmudi sedang memijat kaki kanan si sapi. Ia harus memijat sembari menahan kaki sapi yang mengalami cedera ringan itu.

Yasmudi adalah tukang pijat sapi asal Dusun Ngresap, Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Lelaki 58 tahun itu mengatakan pernah ditendang dan diseruduk sapi saat tengah memijat. "Ini gara-gara ditendang," katanya kepada Tempo sembari menunjukkan sebuah cekungan di atas lutut kirinya.

Menjelang Idul Adha seperti sekarang, kesibukannya meningkat. Seperti Jumat pekan lalu, dia mendapat panggilan untuk mengurut seekor sapi di daerah Polengan, Srumbung, Magelang. Jika pada hari biasa Yasmudi hanya memijat satu sapi dalam sehari, kini tiga hingga empat sapi dalam sehari harus ia pijat. "Pemilik sapi biasanya minta sapinya dipijat sebelum dijual, biar lebih bugar," katanya sambil tetap memijat si sapi.

Tidak hanya sapi, Yasmudi juga memijat kerbau, kambing, dan kuda. Bahkan para pemilik hewan tersebut juga sering minta pijat. "Selain sapi, kerbau, atau kambing, biasanya yang punya juga minta pijat, jadi ya satu paket. Setelah memijat hewannya, gantian memijat pemiliknya," ujarnya.

Bapak tiga anak ini tidak pernah memasang tarif untuk memijat. Ia sudah menjalani profesi ini selama 20 tahun. Rata-rata pelanggannya membayar semampu mereka. "Ada yang kasih lima puluh ribu ada yang sampai seratus ribu, pokoknya semampunya," ucap Yasmudi.

Untuk memijat sapi, Yasmudi biasanya menggunakan satu balsem berukuran sedang. Tetapi jika sapi yang dipijat mengalami cedera parah, ia bisa menghabiskan tiga hingga empat cup balsem. Jenis dan ukuran sapi, kata Yasmudi, juga mempengaruhi teknik memijat. "Yang paling mudah itu memijat sapi-sapi Jawa, karena badannya kecil-kecil jadi tidak membutuhkan tenaga besar untuk memijat. Kalau sapi-sapi besar seperti jenis metal atau limosin harus pakai teknis khusus dan tenaga yang lebih besar," katanya.

Segala jenis cedera pada sapi dapat ia tangani kecuali patah tulang. “Kalau patah tulang sudah tidak bisa diapa-apakan, biasanya saya suruh pemiliknya untuk segera menyembelih sapinya, biar tidak terlalu lama kesakitan, kan kasihan juga sapinya kalau terus-terusan kesakitan,” katanya.

VENANTIA MELINDA

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

10 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

22 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

11 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

15 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya