Kemarau Panjang, Warga Cibiru Tonggoh Gelar Perang Air  

Reporter

Senin, 21 September 2015 04:59 WIB

Sesepuh kampung menunjukan tata cara ritual Reak Ngaruwat Lembur didepan anak-anak dan remaja di Desa Cibiru Tonggoh, Cileunyi, Bandung, 21 September 2014. Ritual masyarakat agraris Bandung Timur ini untuk melestarikan tradisi kuno pada generasi muda. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Bandung: Warga kampung Cibiru Tonggoh, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung tidak khawatir bakal kekurangan air akibat musim kemarau panjang tahun ini. Meski kekeringan kini sedang merajalela namun warga tidak kekurangan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Guna mensyukuri hal itu, warga menggelar upacara Hajat Buruan Perang Cai, pada Minggu, 20 September 2015. Ratusan warga tumpah ruah membanjiri jalanan di sekitaran kampung guna menggelar upacara itu.

Salah satu sesepuh kampung Cibiru Tonggoh Enjang Dimyati, mengatakan upacara itu merupakan bentuk rasa terimakasih karena warga masyarakat tidak sulit mendapatkan air, meski musim kemarau tak kunjung pergi.

"Kita mengingatkan kembali rasa bersyukur kepada para leluhur yang sudah meninggalkan tanda-tanda sumber mata air disini, inilah yang harus kita jaga, kita bangun dari mulai generasi muda sampai yang tua sekalipun," ujar Enjang kepada Tempo seusai upacara itu berlangsung.

Acara dimulai dengan iring-iringan Reak--musik tradisional, yang berkeliling mengitari setiap ruas jalan di perkampungan itu. Bunyi terompet pencak yang khas dibalut dengan tabuhan beberapa alat musik pukul memeriahkan acara itu.

Setelahnya, baru beberapa sesepuh kampung didampingi oleh puluhan anak kecil bersila dan mulai menggelar ruwatan guna memuluskan upacara Perang Air itu. Aroma kemenyan pun cukup akrab dengan hidung warga yang menyaksikan acara itu.

"Ritualnya juga berbentuk doa kepada Allah Swt karena sekarang dalam keadaan kemarau panjang Alhamdulillah di Cibiru Tonggoh ini khususnya di RT 3-4, RW 7 ini tidak kekurangan air sedikit pun," ujarnya.

Acara puncak pun langsung digelar. Warga yang tidak mengenal batas usia ikut memeriahkan acara itu. Mereka berbondong-bondong saling melempar air yang diisikan kedalam plastik. Meski tidak turun hujan namun jalanan di kampung Cibiru Tonggoh basah kuyup akibat upacara itu.

Tidak ada aturan baku dalam pagelaran perang air itu. Setiap warga diperbolehkan saling melancarkan serangan dengan melemparkan air menuju siapa pun, tidak terkecuali orang yang tidak sengaja lewat ataupun warga yang hanya berniat menonton. "Siap aja basah-basahan," ujar salah seorang warga.

Menurut Enjang, selain sebagai bentuk rasa syukur, upacara itupun dimaksudkan sebagai bentuk pengajaran bagi anak-anak agar tahu dan bisa berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan sumber mata air yang ada di kampung itu.

Budayawan Sunda, Abah Nanu yang juga mengikuti acara itu, mengatakan upacara itu sangat diperlukan bagi masyarakat. Menurut dia, ritual seperti upacara perang air itu berfungsi sebagai penyokong bagi kelestarian alam.

Menurut Abah Nanu, dalam tradisi masyarakat Sunda, upacara yang berkaitan dengan air itu rutin dilakukan menjelang musim tanam padi. Makanya, dengan adanya upacara itu mudah-mudahan bisa mengakhiri paceklik kekurangan air yang kini semakin mewabah.

"Yang perlu diingat dalam upacara ini yakni, nilai yang disampaikan dalam upacaranya, bukan orangnya," katanya. "Upacara ini pun mengajarkan agar generasi muda bisa dan harus mencintai alamnya," ujar dia.

AMINUDIN A.S

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

11 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

14 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

5 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

6 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

6 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

7 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

8 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

17 hari lalu

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

31 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

35 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya