Jeffrey Pagawak: Saya Tidak Tahu-menahu Soal Penyanderaan

Reporter

Rabu, 16 September 2015 15:10 WIB

TEMPO/Jerry Omona

TEMPO.CO, Jayapura - Insiden penyanderaan dua warga negara Indonesia oleh kelompok tak dikenal di Papua Nugini (PNG) menyeret nama Jeffrey Pagawak sebagai orang yang bertanggung jawab atas penyanderaan ini.

“Mereka OPM dari kelompok Gerakan Separatis Papua Bersenjata, kelompoknya Jeffry Pagawak,” kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Endang Sodik kepada wartawan di Jakarta, Senin, 14 September 2015.

Pagawak membantah tuduhan ini. Saat dihubungi Jubi, Selasa, 15 September 2015, dia berada di Port Moresby. Ia sudah dua tahun lebih berada di Port Moresby untuk menkonsolidasikan perjuangan diplomasi Papua Barat di Pacific Islands Forum (PIF) yang baru saja berakhir pekan lalu.

“Saya tidak tahu-menahu soal penyanderaan itu. Saya bukan anggota Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Pembebasan Papua Barat (TPN OPM). Sejak saya berdomisili di Papua Nugini, saya bekerja di Port Moresby, mengadvokasi masalah pelanggaran HAM di Papua Barat dan melakukan lobi di PIF. Perjuangan kami sekarang adalah perjuangan melalui lobi dan advokasi. Kami berjuang dengan cara damai,” kata Pagawak kepada Victor Mambor dari Jubi melalui sambungan telepon. (Baca: WNI Disandera di Papua Nugini, Menlu Retno: Tak Ada Barter)

Ia menduga berita-berita penyanderaan yang menyebutkan namanya sebagai orang yang bertanggung jawab atas penyanderaan Sudirman, 28 tahun, dan Badar, 30 tahun, pada Rabu pekan lalu berkaitan erat dengan hasil yang dicapai rakyat Papua Barat dalam PIF pekan lalu.

Pagawak mengaku menghadiri pertemuan masyarakat sipil dengan para pemimpin PIF dan mendorong dikirimkannya misi pencari fakta negara-negara Pasifik ke Papua Barat.

“Tujuannya, merusak kredibilitas perjuangan kami yang dicapai di PIF. Yang ditulis media-media itu juga sangat keliru. Misalnya, KNPB terlibat dalam insiden Abepura Berdarah tahun 2006. Padahal KNPB lahir tahun 2008,” ujar Pagawak.

Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjenpol Paulus Waterpauw kepada wartawan di Jayapura, Senin, 14 September 2015, menuturkan informasi tentang dua warga yang disandera itu masih simpang-siur. “Memang ada yang menyatakan disandera oleh kelompok bersenjata di bawah pimpinan Jeffry Pagawak. Namun pihak Polda Papua sendiri belum bisa mengatakan keduanya disandera oleh kelompok tertentu, karena tidak ada data dan fakta,” kata Waterpauw.

Pagawak bersama beberapa aktivis Papua lain masuk dalam daftar pencarian orang sejak tragedi Abepura Berdarah yang menewaskan empat anggota kepolisian. Bersama Hans Gebze, Arnold Omba, dan Henny Lani, ia dituduh sebagai penanggung jawab aksi protes damai yang berakhir rusuh itu. Sejak masuk dalam DPO, Pagawak meninggalkan Papua dan berdomisili di Papua Nugini.

JUBI.COM

Berita terkait

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

7 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

8 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

9 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

9 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

11 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

14 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

14 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

15 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya