Sultan HB X: Tak Ada Tanah Negara di Yogya

Selasa, 15 September 2015 21:58 WIB

Sri Sultan HB X. ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta, Sultan Hamengku Bawono X mengatakan tak ada tanah negara di wilayah Yogyakarta. “Hasil Paliyan Nagari kok tanah negara,” katanya di gedung DPRD DIY, Selasa 15 September 2015 sore.

Paliyan Nagari disebut juga dengan Perjanjian Giyanti. Perjanjian ini ditandatangani pada 1755 dan berisi pembagian wilayah Kasultanan Mataram menjadi dua bagian: Kasunanan Surakarta dan Keraton Yogyakarta.

Pernyataan itu disampaikan Sultan menanggapi laporan Gerakan Anak Negeri Anti Diskriminasi pada Presiden Joko Widodo. Gerakan ini menilai Sultan telah membangkang aturan pertanahan dan berpotensi melakukan tindakan separatis. “Mereka tak tahu sejarah,” kata Sultan, menanggapi tudingan dari Gerakan.

Meski demikian, Sultan mengatakan, belum mengetahui secara resmi adanya laporan itu. Hingga kini dia mengaku belum menerima surat apa pun tentang perkara itu. “Nanti kan ada utusan dari Jakarta,” katanya.

Persoalan pertanahan di DIY mulai mengemuka beberapa pekan terakhir. Bahkan, DPRD DIY menolak membahas rancangan Peraturan Daerah Istimewa tentang pertanahan karena khawatir memicu konflik pertanahan.

Ketua Badan Pembuatan Peraturan Daerah DPRD DIY Zuhrif Hudaya, pekan kemarin, mengatakan penundaaan pembahasan berlangsung hingga pendataan tanah Kasultanan dan Pakualaman tuntas sepenuhnya. Pemerintah memastikan proses pendataan itu membutuhkan waktu hingga 2024 mendatang.

Proses pendataan itu, kata Sultan, akan melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ia mengatakan BPN lebih banyak tahu tentang tanah-tanah keraton dibanding dirinya. “Tanahnya di mana saja, saya juga tidak tahu,” katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

4 hari lalu

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

Kebijakan ini berupaya menata kawasan kumuh Yogyakarta untuk menuntaskan seluruh indikator kumuh serta menurunkan faktor risiko bencana

Baca Selengkapnya

KPA Beri Catatan Menteri ATR/BPN Baru untuk Penuntasan Konflik Agraria

7 hari lalu

KPA Beri Catatan Menteri ATR/BPN Baru untuk Penuntasan Konflik Agraria

Periode 2015-2023, KPA mencatat sedikitnya terjadi 2.939 letusan konflik agraria seluas 6,3 juta hektar yang berdampak pada 1,75 juta rumah tangga pet

Baca Selengkapnya

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

7 hari lalu

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

Pasar Prawirotaman yang awalnya terkesan kumuh dan tua itu bertransformasi menjadi pasar yang sehat dan modern tanpa meninggalkan identitas lokalnya.

Baca Selengkapnya

Kota Yogyakarta Targetkan Dulang 9 Juta Kunjungan Wisatawan sampai Akhir 2024

18 hari lalu

Kota Yogyakarta Targetkan Dulang 9 Juta Kunjungan Wisatawan sampai Akhir 2024

Salah satu upaya untuk mengejar target kunjungan adalah mengoptimalkan 25 kampung wisata di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Bongkar Kasus Mafia Tanah di Bekasi, AHY: Kerugian Rp 7,9 Miliar

18 hari lalu

Polisi Bongkar Kasus Mafia Tanah di Bekasi, AHY: Kerugian Rp 7,9 Miliar

2 kasus mafia tanah di Kabupaten Bekasi terungkap. Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan kasus ini menelan kerugian Rp 7,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional

20 hari lalu

Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional

Kotabaru dipilih karena memiliki banyak sisi historis peristiwa penting perjalanan sejarah bangsa dan Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

24 hari lalu

Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival

Baca Selengkapnya

Buntut Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Serahkan Diri ke Polisi

26 hari lalu

Buntut Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Serahkan Diri ke Polisi

Pemkot Yogyakarta mengumumkan bahwa acara di Alun-alun Kidul Yogyakarta bukan bagian rangkaian perhelatan Hari Jadi ke-268 yang digelar mereka.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Wisata di Kota Yogyakarta sebelum Nonton Wayang Jogja Night Carnival

26 hari lalu

Aktivitas Wisata di Kota Yogyakarta sebelum Nonton Wayang Jogja Night Carnival

Berbagai aktivitas wisata bisa diikuti di Yogyakarta, dari kelilling naik VW klasik sampai nonton pertunjukan seni.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Yogyakarta ke-268 Tahun, Begini Asal Mula Sultan Hamengkubuwono I Babat Alas

26 hari lalu

Hari Jadi Yogyakarta ke-268 Tahun, Begini Asal Mula Sultan Hamengkubuwono I Babat Alas

Hari ini, HUT Yogyakarta dirayakan ke-268 tahun. Bagaimana usaha Sultan Hamengkubuwono I membuka kota ini?

Baca Selengkapnya